
Ada Ancaman Baru Selain Covid, Buat Kematian Lebih Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman kematian rupanya tidak hanya datang dari pandemi Covid-19. Tetapi juga dari polusi yang dihasilkan oleh banyak negara dan perusahaan-perusahaan.
Sebuah laporan lingkungan PBB yang terbit Selasa (22/2/2022) mencatat jika polusi menyebabkan lebih banyak kematian global dibandingkan Covid-19. Sehingga menyerukan "tindakan segera dan ambisius" untuk melarang beberapa bahan kimia beracun.
Tercatat ada 9 juta kematian dini per tahun akibat polusi. Sementara menurut data Worldometers, pandemi corona menyebabkan lebih dari 5,9 juta kematian.
Laporan itu mengatakan polusi dari pestisida, plastik, dan limbah elektronik menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Meski meluas tapi sebagian besar diabaikan oleh banyak pihak.
"Pendekatan saat ini untuk mengelola risiko yang ditimbulkan oleh polusi dan zat beracun jelas gagal, yang mengakibatkan pelanggaran luas terhadap hak atas lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan," kata penulis laporan tersebut, Pelapor Khusus PBB David Boyd, dikutip dari Reuters, dikutip Kamis.
Laporan tersebut juga mendesak larangan polifluoroalkil dan perfluoroalkil, zat buatan manusia yang digunakan dalam produk rumah tangga. Zat ini biasanya digunakan untukperalatan masak anti lengket yang dikaitkan dengan kanker dan dijuluki "bahan kimia selamanya" karena tidak mudah rusak.
Ini juga merekomendasikan pembersihan lokasi yang tercemar dan, dalam kasus ekstrim, kemungkinan relokasi masyarakat yang terkena dampak. Khususnya, mereka yang miskin, terpinggirkan dan pribumi dari "zona pengorbanan".
Kepala HAM PBB Michelle Bachelet telah menyebut ancaman lingkungan sebagai tantangan hak global terbesar. Semakin banyak kasus keadilan iklim dan lingkungan yang menuntut HAM.
Laporan tersebut nantinya akan dipresentasikan Maret mendatang ke Dewan HAM PBB, yang telah mendeklarasikan lingkungan yang bersih sebagai hak asasi. Namun dokumen itu sudah diposting di situs web di awal pekan ini.
(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Daftar Negara Penyumbang Terbesar Polusi Dunia, RI Masuk?