Jalan Nasional

Waduh! Jalan Rusak RI Bisa Capai Panjang 3 Kali Pulau Jawa

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
23 February 2022 20:38
Kerusakan Jalur Rumpin, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Kerusakan Jalur Rumpin, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jalan rusak bakal lebih sering terlihat pada tahun ini. Hal ini karena tingkat kemantapan jalan diproyeksikan menurun akibat anggaran yang dipangkas.

Dari data Bina Marga ada 3.848,15 km kondisi jalan nasional yang rusak, dan 2.901 km kondisi jalan marjinal yang butuh penanganan preventif pada tahun 2021 kemarin. Artinya panjang jalan rusak ini hampir sepanjang 3 kali pulau Jawa dari Ujung Kulon, Banten sampai Ketapang, Banyuwangi.

Mundurnya tingkat kemantapan jalan di Indonesia disebabkan anggaran preservasi jalan yang menurun menjadi Rp 18,02 triliun dari Rp 22,3 triliun di 2021. Sehingga pada tahun ini diproyeksikan tingkat kemantapan jalan turun 1,09% menjadi 90,71% pada akhir 2022.

Menurut Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono, mundurnya angka kemantapan 1% itu sangat berpengaruh besar terhadap kondisi jalan nasional. Ibaratnya 1% dari total panjang jalan nasional yang mencapai 47 ribu km itu berarti 470 km.

Cuma harus dilihat juga karena tingkat kerusakan jalan juga berbeda tergantung indikatornya, ada yang rusak berat hingga sedang. Yang dapat diukur berdasarkan international roughness index (IRI).

"Berarti jika turun sampai 1% itu ada jalan yang tidak ditangani dengan seharusnya. Sedangkan kalau tidak ditangani maka bisa berubah menjadi jalan tidak mantap dan muncul kerusakan ringan hingga berat," kata Agus kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/2/2022).

Namun ukuran tingkat kemantapan jalan di Indonesia juga berbeda. Dimana menurut ukurannya kekerasanya atau IRI, lanjut Agus, lebih rendah ketimbang negara lain.

Menurut dia ada beberapa hal yang mempengaruhi kerusakan jalan mulai dari, faktor eksternal seperti baban jalan karena truk odol, juga pembagian beban yang berimbang, hingga cuaca ekstrim yang terjadi. Faktor internal itu dari uji mutu.

Selain itu, Menurut Agus perbaikan jalan adalah 'proyek abadi' dan tidak ada ukuran ideal berapa anggaran yang harus disiapkan oleh pemerintah. Terlebih jika anggaran dikurangi tentu akan lebih banyak proyek kerusakan jalan yang tidak tertangani.

"Mau dikasih Rp 10 triliun juga gak akan cukup. Gak ada standar ideal di Indonesia dalam menetapkan biaya. Karena permasalahan jalan rusak di Indonesia itu kompleks dan sulit diprediksi garis dan kurva kerusakannya. Dimana di situ ada kumulatif beban, cuaca, kelembaban udara dan lainnya," kata Agus.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-hati di Jalan! Gegara Ini Jalanan 'Neraka' Bisa Nambah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular