Proyek Gas Kebanggaan Jokowi Selangkah Lagi, Sudah 97%

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Selasa, 22/02/2022 14:45 WIB
Foto: Pekerja Beraktivitas di Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (9/10/2019). Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan proyek gas Jambaran Tiung Biru diusahakan tetap beroperasi mulai pada kuartal II-2022 atau pertengahan tahun ini.

Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno menekankan bahwa proyek yang dioperasikan oleh PT Pertamina EP Cepu itu diusahakan bisa on stream sesuai dengan target waktu yang ditentukan.

"Kita tetap minta dan usahakan sekeras tenaga untuk tetap bisa on stream pertengahan tahun ini," terang Julius kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/2/2022).


Julius tak menampik bahwa PT Rekayasa Industri (Rekind) selaku kontraktor utama pengembang proyek gas yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini tengah mengalami kesulitan finansial. Namun ia menepis kabar bahwa dengan kesulitan yang dialami Rekind, proyek gas JTB akan kembali mengalami kemunduran.

"Siapa yang bilang itu mundur? Rekind memang kesulitan finansial tetapi kita usahakan untuk bisa on stream on time dengan berbagai cara dan usaha tetap kita usahakan on stream di pertengahan tahun 2022 ini ya," kata Julius.

Rencana onstream proyek JTB memang sudah di depan mata, Julius mencatat bahwa saat ini progres pembangunan proyek gas JTB sudah sampai 96-97%. "Tinggal selangkah lagi," tandas Julius.

Seperti yang diketahui proyek JTB yang diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia memiliki kapasitas produksi gas yang mencapai 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sebanyak 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PLN.

Proyek gas dengan nilai Capex US$ 1,5 miliar ini ke depan akan memasok ketersediaan gas di Pulau Jawa yang cukup besar.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Program LPEI Hadapi Risiko Tarif Trump-Perluas Pasar Ekspor RI