RI Butuh 5 Tahun Pulih dari Krisis 98, Kini Cukup 1,5 Tahun!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah berulang kali dihantam krisis. Sebelum resesi akibat pandemi covid-19, krisis terberat yang juga dialami Indonesia adalah ketika 1998 sebagai imbas dari Asian Financial Crisis.
Bila dilihat dari masalahnya, krisis kali ini memang berbeda. Krisis menyasar kesehatan dan mobilitas masyarakat yang membuat ekonomi lumpuh sedangkan sebelumnya yang dituju adalah lembaga keuangan.
Akan tetapi, Indonesia berhasil pulih lebih cepat dibandingkan krisis saat 1998. Dulu dibutuhkan setidaknya waktu sampai 20 kuartal alias 5 tahun untuk mengembalikan ekonomi seperti sebelum 1997.
"Dulu buat kembali ke level pra krisis itu membutuhkan waktu 20 kuartal," ungkap Abdurohman, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, dalam Diskusi Publik Forum Masyarakat Statistik: Kinerja Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi secara virtual.
Sementara krisis saat ini, Indonesia hanya membutuhkan waktu 6 kuartal alias 1,5 tahun untuk membawa ekonomi kembali ke level pra kirisi atau tahun 2019.
"Saat ini 6 kuartal sudah kembali ke level pra pandemi," jelasnya. Diakui Abdurohman tidak semua sisi pengeluaran kembali pulih pada kuartal ke 6.
Pandemi covid menekan cukup berat sisi konsumsi rumah tangga dan investasi. Apalagi pada pertengahan 2021 Indonesia diserang varian delta yang memiliki tingkat keganasan tinggi, sehingga membutuhkan satu kuartal tambahan.
"Investasi dan konsumsi rumah tangga kembali ke level pra krisis pada kuartal ke-7," terangnya.
Secara sektoral, manufaktur dan konstruksi berperan besar dalam pemulihan ekonomi. Pada 1998, sektor manufaktur bisa pulih perlahan namun konstruksi terjebak di jurang terlalu dalam.
"Manufaktur dan konstruksi menjadi driver untuk pulih, baru ekonominya ke angkat," pungkasnya.
(mij/mij)