
Perajin Tahu Tempe Beda Sikap Gegara Janji Pemerintah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan perajin tahu dan tempe terbelah dua dalam menyikapi mogok produksi selama tiga hari, yakni mulai hari ini (21/2) hingga Rabu (23/2) mendatang. Sejak jauh hari, Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe (Gakoptindo) bakal menerapkan rencana itu, praktis arahan tersebut juga sudah menyebar kepada pengurus di tingkat provinsi (Puskopti).
Namun, secara mendadak kemarin (20/2) Gakoptindo tiba-tiba membatalkan rencana tersebut dan tetap meminta agar perajin produksi hari ini. Dengan kata lain, mogok produksi batal. Arahan resmi ini keluar melalui surat edaran 30/Gakoptindo/II/2022 perihal himbauan untuk tidak jadi produksi.
"Kami mengimbau kepada seluruh perajin tempe tahu di seluruh Indonesia, agar supaya tidak jadi mogok produksi & dagang tempe dan tahu, karena pemerintah berjanji akan membantu menyelesaikan masalah yang dituntut/diusulkan perajin tahu tempe anggota Kopti/Gapoktindo. Dan pemerintah akan memberikan bantuan agar harga kedelai yang dibeli perajin tempe tahu anggota KOPTI tetap terjangkau," tulis surat edaran tersebut.
Meski sudah ada arahan, namun tidak semua perajin bakal mengikuti aturan tersebut. Puskopti DKI Jakarta menyatakan tetap bakal mengadakan mogok produksi mulai hari ini.
"Kita se-Jabodetabek tetap mogok 3 hari, sementara Gakoptindo mengeluarkan edaran itu hari Minggu, kita sudah kadung (mogok)," kata ketua Puskopti DKI Jakarta Sutaryo kepada CNBC Indonesia, Senin (21/2/22).
Meski dinilai mendadak, Gakoptindo mengeluarkan edaran batal mogok karena khawatir gesekan beda hari produksi antara perajin tahu dan tempe.
Sementara, Puskopti DKI Jakarta khawatir terjadi gesekan dan benturan antara perajin tahu dan tempe jika rencana mogok produksi batal.
"Ini ada semacam tekanan dari pemerintah menghendaki untuk tidak demo, mau dijatuhkan sesuatu yang diinginkan dari perajin," kata Sutaryo.
Dari surat edaran Gakoptindo mengungkapkan bahwa sudah ada beberapa pertemuan dengan pihak pemerintah, teranyar dengan Menteri Perdagangan M. Lutfi kemarin (20/2). Hal itu berpotensi menjadi dasar bagi Gakoptindo membatalkan rencana tersebut.
Sayangnya, Ketua Gakoptindo Aip Syarifuddin belum merespon pertanyaan CNBC Indonesia.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pak Jokowi, Solusi Buat Perajin Tempe Tahu Belum Ada Nih?