Pemerintah Hati-hati! Ramai PNS dengan Pola Pikir 'Berbahaya'
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) mengungkapkan ada dua alasan utama masyarakat ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ini berdasarkan survei yang dilakukan kepada para abdi negara.
Deputi Bidang SDM Aparatur KemenPAN RB Alex Denni mengatakan, dua alasan utama ini adalah pertama, sebanyak 84% masyarakat ingin menjadi PNS untuk berkontribusi kepada negara. Kedua adalah karena profesi PNS dianggap paling aman.
Menurutnya, untuk alasan pertama sangat bagus dan baik. Sebab, abdi negara memang harus melayani masyarakat. Namun, alasan kedua adalah pola pikir yang bisa merusak suatu birokrasi.
"Pada saat yang sama 12,5% ASN bergabung ke Kementerian/Lembaga (K/L) atau daerah dengan alasan karena pekerjaan ini aman, dan kemungkinan PHK kecil. K/L nggak bakalan bubar. Nah kalau mindsetnya bergabung seperti itu, tentu kita harus hati-hati," ujarnya kepada CNBC Indonesia.
Lanjutnya, pola pikir seperti itu akan membuat PNS bekerja tidak maksimal dan hanya sebagai formalitas saja. Sebab, yang diinginkan hanya bekerja dengan aman hingga pensiun tanpa ada niat untuk membangun negara.
Kebayang nggak, orang masuk jadi ASN karena aman dan kepengen bertahan sampai pensiun. Oleh karena itu mindset ini yang mau kita bongkar terlebih dahulu. Agar perilaku berubah, karena kalau perilaku tidak berubah, hasil tidak berubah," jelasnya.
Perubahan pola pikir ini dilakukan melalui konsep change management. Dengan perubahan ini maka diharapkan perilaku akan ikut berubah.
"Perilaku hanya bisa berubah kalau mindset diubah. Nah mindset ini yang mau kita ubah dengan sistem. Jadi kalau mau bertahan jadi ASN, perbaiki kinerjanya, perbaiki kapasitasnya dari waktu ke waktu, belajar terus," pungkasnya.
(mij/mij)