Internasional

Inggris Punya Senjata Mematikan, Rusia-China Bisa 'Lenyap'

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 21/02/2022 08:35 WIB
Foto: Ilustrasi (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Melihat gejolak geopolitik dunia saat ini, Inggris diam-diam memiliki senjata rahasia dalam peperangan yang diklaim bisa menghancurkan Rusia dan China.

Ialah rudal Trident, yang menjadi komponen kunci dari sistem senjata nuklir Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Trident diakuisisi oleh pemerintah Margaret Thatcher pada awal 1980-an sebagai pengganti sistem rudal Polaris.


Rudal ini diangkut dengan empat kapal selam kelas Vanguard yang berbasis di pangkalan Angkatan Laut HM Clyde di pantai barat Skotlandia. Setiap trident memiliki jangkauan hingga 12.000 km.

"Ini berarti Trident memiliki kemampuan untuk mencapai target di mana pun, termasuk ke Rusia dan China," tulis media Daily Mail dikutip Senin (21/2/2022).

Meski begitu, Trident memiliki pro kontra. Dahulu, di bawah kepemimpinan Mikhail Gorbachev, Uni Soviet berusaha merundingkan perjanjian senjata yang akan memaksa Inggris untuk melepaskan penangkal nuklirnya.

Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Ronald Reagan menolak untuk mengabulkan permintaan ini. Gorbachev akhirnya mundur, mengizinkan AS dan Uni Soviet untuk menandatangani perjanjian senjata bersejarah, yakni Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah pada tahun 1987.

Menurut ketentuan kesepakatan, semua rudal berbasis darat dengan jarak 500 hingga 5.500 km dilarang. Namun perjanjian itu tidak termasuk penyebaran rudal perantara yang diluncurkan dari udara atau laut, yang memastikan kelanjutan nasib Trident di armada nuklir Inggris.

Di 2016, sistem Trident pun diperbaharui. Bahkan pemerintah harus mengeluarkan anggaran 30 miliar pounds atau setara kurang lebih Rp 585 triliun.

"Senjata nuklir ada di sini, mereka tidak akan hilang," kata Menteri Pertahanan Inggris kala itu, Michael Fallon dikutip dari Express, mempertahankan keberadaan Trident.

"Ini adalah peran pemerintah untuk memastikan kami dapat membela diri dari mereka."

Banyak analis mengkritik hal tersebut. Mereka menyayangkan pemerintah lebih peduli dengan anggaran rudal, dibandingkan anggaran untuk kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial negaranya.

Secara total, Inggris kini memiliki 215 senjata nuklir. Sebanyak 120 di antaranya tersedia secara operasional pada satu waktu.


(tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025