Awas Perang! 149 Ribu Pasukan Rusia Dikabarkan Kepung Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 149 ribu orang pasukan Rusia dikabarkan berada di sekitar Ukraina. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov.

"Kami mengamati divisi pasukan Rusia yang berjumlah 129 ribu. Dan jika digabungkan dengan komponen angkatan laut dan udara, angka ini mencapai 149 ribu," kata Reznikov kepada parlemen, seperti dikutip dari AFP, Jumat (18/2/2022).

Informasi ini menyusul pengumuman penarikan tentara Rusia beberapa hari lalu. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pasukan yang telah menyelesaikan latihan diminta untuk kembali ke pangkalan.

Dalam video yang dibagikan kementerian, ada beberapa tank dan kendaraan lapis baja dimuat ke dalam gerbong kereta api, demikian dilaporkan Reuters.

Saat itu dilaporkan pemindahan sejumlah perangkat keras akan menggunakan truk. Sementara para tentara akan berbaris menuju pangkalan.

Kantor berita Rusia, Interfax mengatakan latihan skala besar di seluruh negara masih dilanjutkan. Namun untuk beberapa unit distrik miliki di Selatan dan Barat telah menyelesaikan latihan mereka dan akan mulai kembali ke pangkalan.

Namun pengumuman kementerian itu tidak langsung dipercayai oleh beberapa pihak. Salah satunya NATO yang menyatakan belum ada tanda Moscow menarik kembali pasukannya.

Bos NATO Jens Stoltenberg mengatakan pihaknya siap melakukan diplomasi untuk krisis Ukraina. Sebab dia menambahkan hal itu adalah sesuatu yang positif.

"Ada tanda-tanda dari Moscow bahwa diplomasi harus dilanjutkan, ini memberikan alasan untuk optimisme yang hati-hati," jelasnya. "Namun sejauh ini, kami belum melihat adanya tanda penurunan eskalasi di lapangan."

Kekhawatiran serupa juga diungkapkan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss. Dia perlu melihat langsung penarikan pasukan Rusia tersebut untuk meyakini tidak ada invasi Moscow ke Ukraina.

Baca: Buka-bukaan Kedubes AS: Diplomasi dengan Rusia Tetap Terbuka

(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat