Gawat! Jumlah Pasien Covid Anak Meningkat Saat Omicron

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat rawat inap Covid-19 pada anak-anak meningkat pada saat Omicron menyerang Amerika Serikat (AS). Khususnya bagi kelompok usia di bawah 5 tahun, yang tidak bisa divaksinasi Covid-19.

Peningkatan ini 4-5 kali lebih tinggi daripada saat Delta mendominasi negara tersebut. Khusus anak di bawah 5 tahun, tingkat rawat inap saat Omicron mencapai lebih dari lima kali lebih tinggi dibandingkan pada periode Delta, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (16/2/2022).

Sementara itu pada Desember 2021, tingkat rawat inap enam kali lebih tinggi pada remaja berusia 12-17 tahun yang tidak divaksinasi dibandingkan mereka yang mendapatkan vaksin lengkap. Saat itu, baik varian Delta dan Omicron masih beredar di AS.

Pada periode prevalensi Delta dan Omicron, yakni Juli hingga Desember, remaja yang tidak divaksinasi dua kali lebih mungkin untuk masuk ICU dibandingkan mereka yang divaksin. Jumlahnya hampir dua kali lipatnya yakni 30% pasien tidak divaksin dan 15,5% remaja yang telah mendapatkan vaksin.

Penelitian yang diterbitkan Centers for Disease Control dan Prevention (CDC) AS menyebutkan vaksinasi sangat penting untuk mengurangi kasus Covid-19, karena dapat mengurangi kasus parah pada anak-anak dan remaja.

"Semua orang yang memenuhi syarat vaksinasi harus menerima dan mengikuti perkembangan vaksin Covid-19 untuk mengurangi risiko penyakit parah bagi diri mereka sendiri dan orang lain yang berkontak dengan mereka, termasuk anak-anak yang terlalu muda untuk divaksinasi," kata penelitian tersebut.

Di AS, anak usia 5 tahun ke atas bisa divaksinasi dengan vaksin Pfizer/BioNTech. Untuk remaja 12 tahun memenuhi syarat untuk mendapatkan booster dengan Pfizer. Hanya kelompok usia 5 tahun ke bawah yang belum memenuhi syarat vaksin Covid-19.