
Bos PLN Sebut Ada Diskon Khusus Bagi Pengguna Kompor Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) tengah menggenjot penggunaan kompor induksi atau kompor listrik. Penggunaan kompor listrik sebagai upaya mendorong perubahan penggunaan Liquified Petroleum Gas (LPG) yang bahan baku gasnya diperoleh melalui impor.
Melalui penggunaan kompor listrik, PLN bersiap memberikan diskon kepada pengguna, salah satu diskonnya adalah mengenai pemasangan kompor dan perubahan daya listrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan selama ini, masyarakat menganggap penggunaan LPG lebih murah ketimbang kompor listrik. Hal itu karena terdapat komponen subsidi dari pemerintah dalam penggunaan LPG.
Untuk menekan impor gas LPG dan mengurangi subsidi pemerintah atas pemakaian LPG, penggunaan kompor listrik memang membutuhkan strategi khusus. Salah satunya adalah perubahan daya listrik, yang mana masih banyak masyarakat yang menggunakan daya 450 watt - 900 watt.
Untuk menggunakan kompor listrik, diperlukan adanya perubahan dari ke 2.200 watt dengan catatan masyarakat yang beralih daya tetap mendapatkan subsidi tersebut.
Jika itu berlaku, PLN akan memfasilitasi penambahan daya beserta penyambungan kompor listrik. "Kami akan berikan diskon sesuai kebijakan pemerintah seperti apa. Agar distorsi harga bisa matching, listrik juga dapat lebih murah dibanding LPG," jelas Darmawan kepada CNBC Indonesia, di Jakarta, Senin (14/2/2022).
PLN menargetkan sampai pada tahun 2024, ada sebanyak 8,5 juta pengguna kompor listrik bisa diakselerasi. Di sisi lain, hingga saat ini kebijakannya masih akan digodok sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Penggunaan kompor listrik akan mengalami kenaikan menjadi 18,2 juta rumah tangga hingga 2030, lalu naik lagi menjadi 28,2 juta rumah tangga pada 2035.
Sebagai peralihan penggunaan energi domestik untuk kebutuhan 'dapur' masyarakat, bukan hanya penggunaan kompor listrik. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengungkapkan penggunaan gas alam, tepatnya jaringan gas kota (jargas) akan lebih hemat dibandingkan penggunaan LPG.
Saleh Abdurrahman, Anggota Komite BPH Migas, menyebut berdasarkan studi yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), saat memasak 10 liter air, biaya yang dikeluarkan bila menggunakan LPG mencapai Rp 1.747,12, sedangkan bila menggunakan kompor jargas, biaya bisa lebih murah yakni Rp 1.687.
Tak hanya lebih murah, penggunaan gas pipa melalui jargas ini menurutnya juga memiliki manfaat lainnya, seperti lebih ramah lingkungan, lebih aman, dan sumber gasnya pun berasal dari dalam negeri, bukan impor seperti halnya LPG.
"Selain lebih bersih lingkungan, lebih safe, produksi dalam negeri/ tidak impor, studi PGN menunjukkan biaya untuk memasak 10 liter air dengan kompor LPG Rp 1.747,12, sedangkan kompor jargas Rp 1.687," tuturnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (28/01/2022).
Dari sisi harga jargas sendiri, telah diatur melalui Peraturan BPH Migas.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN Berhasil Sulap 1.000 Kompor LPG ke Induksi!