Internasional

Ini Pertanda Perang Dunia 3 Segera Pecah dalam Waktu Dekat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Sabtu, 12/02/2022 13:30 WIB
Foto: CNBC INDONESIA TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman invasi Rusia ke Ukraina terus membuat panas Amerika Serikat (AS) dan NATO. Pasukan Kremlin bahkan dilaporkan telah mengumpulkan 70% dari kekuatan militer yang dibutuhkan untuk melakukan serangan beberapa pekan mendatang.

Mengutip NBC News, Rusia 'diramal' mampu menguasai ibu kota Kyiv dalam beberapa hari. Jika 'ramalan' ini terbukti, maka serangan dapat terjadi pada 15 Februari 2022 mendatang. Sebelum itu, Rusia akan berusaha membenarkan serangan dengan dalih meredakan huru-hara di Ukraina.

Menurut sumber Reuters, dua pejabat AS mengatakan, Rusia mungkin akan mampu melakukan serangan penuh 15 Februari atau akhir Maret mendatang.


"Rusia terus memperkuat pasukannya untuk serangan skala penuh di Ukraina. Semakin hari semakin jelas bawa Rusia siap jika friksi ini terus tereskalasi. Negara-negara barat sepertinya harus bersiap," kata Keir Gilles, Konsultan Senior di lembaga think-tank Chatham House yang berbasis di London, Inggris.

Serangan yang melibatkan kekuatan sebesar itu diperkirakan menimbulkan banyak korban jiwa. Diperkirakan korban luka bahkan nyawa bisa mencapai 50.000 orang dalam hitungan minggu, dengan sekitar 5 juta orang diperkirakan terpaksa mengungsi jika perang terjadi.

Sementara pihak militer Ukraina yang bisa mengalami luka atau kehilangan nyawa diperkirakan 5.000-25.000 orang.

Intelijen AS sebelumnya melaporkan Rusia sudah menerjunkan 83 batalyon yang masing-masing beranggotakan hingga 1.000 personel di perbatasan Ukraina. Batalyon itu dipersenjatai dengan artileri berat dan mortar. Sebanyak 14 batalyon tambahan dikabarkan segera menyusul.

Menurut kajian AS, 120 batalyon sudah cukup untuk melancarkan serangan maksimal. Tidak hanya di darat, Rusia pun disebut-sebut sudah menyiagakan jet tempur, peluru kendali, helikopter, kapal perang, dan kapal selam.

Namun, meski sumber mengatakan informasi itu didasarkan pada intelijen tetapi mereka tidak dapat memberikan rincian karena sensitivitasnya. AS sendiri disebut telah mengirimkan 3.000 pasukan untuk memperkuat NATO di Eropa Timur.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Damai Dengan Ukraina, Rusia Beri Syarat Penyerahan Wilayah