Mantap! Simak Rencana Prabowo Bikin Pertahanan RI Makin Kuat

Redaksi, CNBC Indonesia
11 February 2022 09:25
Jet Rafale dengan persenjataan
Foto: Jet Rafale dengan persenjataan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bakal segera memiliki enam pesawat tempur Rafal. Kabar ini disampaikan dalam pernyataan oleh perusahaan Prancis Dassault Aviation.

Ketua dan CEO Dassault Aviation, Eric Trappier dan Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari menandatangani kontrak akuisisi 42 pesawat Rafale generasi terbaru dalam upacara di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Penandatanganan ini dilakukan di hadapan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly.

"Merupakan kehormatan besar bagi Dassault Aviation untuk melihat Rafale bergabung dengan angkatan udara TNI Angkatan Udara, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang Indonesia atas kepercayaan yang telah mereka berikan kepada kami," kata Trappier dalam kesempatan tersebut, dikutip dari Defence Blog, Jumat (11/2/2022).

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto mengatakan, enam unit pesawat ini adalah bagian dari rencana akuisisi 42 unit Rafale.

Dimana, Indonesia dan Prancis secara resmi menyepakati aktivasi kontrak pembelian enam dari total 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation.

Kesepakatan itu merupakan satu dari empat kesepakatan yang diteken dalam pertemuan antara Menhan Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly di kantor pusat Kemhan RI, Jakarta, Kamis (10/2/2022).

"Bidang alutsista merencanakan pembelian alutsista signifikan untuk multi role combat aircraft. Kita akan mengakusisi 42 pesawat Rafale. Mulai hari ini kontrak pertama untuk enam pesawat yang akan disusul dalam waktu dekat untuk 36 pesawat dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator yang dibutuhkan," kata Prabowo.

Akuisisi Rafale untuk TNI Angkatan Udara mencakup solusi turnkey lengkap. Dengan paket komprehensif yang mencakup pelatihan awak pesawat, dukungan logistik untuk beberapa pangkalan udara Indonesia, dan pusat pelatihan dengan dua simulator misi penuh.

Kemampuan "omnirole" Rafale yang unik dikatakan akan memberi Indonesia alat untuk kedaulatan dan kemandirian operasional. Ini memperkuat perannya sebagai kekuatan utama regional.

A Rafale fighter jet lands on deck of the French aircraft carrier Charles de Gaulle, off the coast of the city of Hyeyres, southern France, Thursday, Jan. 23, 2020. France deploys the Charles de Gaulle aircraft carrier for a three-month mission to support International military operations in the Middle East, French President Emmanuel Macron said. (Philippe Lopez/Pool Photo via AP)Foto: Pesawat Milliter Prancis Rafale (AP/Philippe Lopez)
A Rafale fighter jet lands on deck of the French aircraft carrier Charles de Gaulle, off the coast of the city of Hyeyres, southern France, Thursday, Jan. 23, 2020. France deploys the Charles de Gaulle aircraft carrier for a three-month mission to support International military operations in the Middle East, French President Emmanuel Macron said. (Philippe Lopez/Pool Photo via AP)

Apa kelebihannya? sampai-sampai Indonesia melupakan rencana pembelian Sukhoi Su-35 Rusia?

Dassault Rafale, dilansir dari situs resminya, memiliki kapabilitas 'Omnirole'. Rafale juga berperan dalam misi permanen 'Peringatan Reaksi Cepat' pertahanan udara atau kedaulatan udara.

Jet tempur buatan Prancis diklaim mampu sebagai proyeksi kekuatan dan penyebaran untuk misi eksternal, misi serangan dalam, dukungan udara untuk pasukan darat, misi pengintaian, serangan pelatihan pilot, dan tugas pencegahan nuklir.

Dassault menyebut Rafale dilengkapi keserbagunaan, yaitu kemampuan dengan sistem yang sama untuk melakukan misi yang berbeda, interoperabilitas atau kemampuan untuk bertarung dalam koalisi dengan sekutu, menggunakan prosedur umum dan perjanjian standar, serta berkolaborasi dan berkomunikasi secara real-timed dengan sistem lain.

Rafale juga diklaim baik unjuk kekuatan di ketinggian rendah, kecepatan tinggi (dissuasive), atau bahkan membatalkan misi sampai detik terakhir (reversibilitas).

Armada tempur buatan Prancis itu diklaim mampu sebagai proyeksi kekuatan dan penyebaran untuk misi eksternal, misi serangan dalam, dukungan udara untuk pasukan darat, misi pengintaian, pelatihan serangan pilot, dan tugas pencegahan nuklir.

Pesawat dilengkapi mesin ganda M88-2 buatan SNECMA dan jet mampu terbang dengan kecepatan 1.389 km/jam.

Dari segi persenjataan, Dassault Rafale juga dapat menggendong berbagai senjata perang. Seperti Mica, Magic, Sidewinder, ASRAAM dan rudal udara-ke-udara AMRAAM, rudal udara-ke-darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick dan PGM100 serta rudal anti-kapal Exocet/AM39, Penguin 3 dan Harpoon anti-ship missiles.

Namun, dengan kemampuan ini, Dassault Rafale bukanlah pesawat yang murah untuk dioperasikan. Dikutip dari Stratpost, biaya terbang per jam pesawat tempur Rafale mencapai USD 16.500 (Rp 253,4 juta).

Mengenai harga per unitnya, mengutip laporan India Times, Rafale dipatok dengan harga per unit USD 115 juta (Rp 1,6 triliun). Harga Rafale ini membuat pesawat itu menjadi pesawat tempur keempat termahal dunia, hanya lebih murah dari Lockheed Martin F-35B (USD 135,8 juta), Eurofighter Typhoon (USD 124 juta) dan serta F-35C (USD 117,3 juta).

"Kontrak ini menandai dimulainya kemitraan jangka panjang yang akan membuat Dassault Aviation dengan cepat meningkatkan kehadirannya di negara tersebut. Ini juga menunjukkan ikatan yang kuat antara Indonesia dan Prancis dan memperkuat posisi negara kepulauan terbesar di dunia sebagai kekuatan utama di panggung internasional," kata Trappier.

"Saya yakin Rafale akan memenuhi kebutuhan operasional TNI AU, berkontribusi aktif dalam pertahanan dan kedaulatan NKRI," tambahnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Sudah Borong Puluhan Pesawat Tempur, Tapi...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular