
Corona Dongkrak Penjualan AstraZeneca, Bakal Moncer di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan farmasi AstraZeneca pada Kamis (10/2/2022) merilis prediksi penjualannya pada tahun 2022. Perusahaan Inggris-Swedia itu memperkirakan performa penjualan tahun ini akan bagus didorong oleh pengobatan antibodi Covid-19 dan obat kanker.
Mengutip CNBC International, hal ini didorong oleh laba kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan. Pada 2021, penjualan keseluruhan melonjak 38% menjadi $37,42 miliar dengan kurs mata uang konstan.
"AstraZeneca melanjutkan lintasan pertumbuhannya yang kuat pada tahun 2021 ... lima obat kami melewati ambang blockbuster baru," kata CEO AstraZeneca, Pascal Soriot.
Meski penjualan diramal baik, perusahaan itu menyebut bahwa margin keuntungan tidak akan begitu signifikan. Hal ini karena komitmen perusahaan itu untuk memproduksi vaksin tanpa keuntungan kepada negara-negara berkembang.
"(Perusahaan) akan mendirikan unit terpisah untuk fokus pada upaya virus corona dan infeksi pernapasan lainnya," lanjut laporan itu.
Rilis ini sendiri dikeluarkan setelah pesaingnya, Pfizer, menargetkan penjualan obat dan vaksin Covid-19 akan menembus US$ 54 miliar atau Rp 700 triliun lebih pada tahun ini.
CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan penjualan ini kemungkinan besar akan dimotori oleh obat Covid-19, Paxlovid. Khusus obat ini, Pfizer saat ini mengharapkan US$ 22 miliar. Ini didasarkan oleh perjanjian penjualan dengan beberapa negara.
"Jelas, ini hanya sebagian kecil dari 120 juta perawatan yang saat ini kami siapkan untuk diproduksi" tahun ini, kata Bourla kepada analis saham sebagaimana dikutip Al Jazeera, Rabu (9/2/2022).
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Kabar Baik soal Omicron dari Astrazeneca, Covid Endgame?