Waspada! Ini Bukti Omicron Sedang Menuju Puncak Kasus di RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
10 February 2022 20:24
Keterangan Pers: Update Penanganan Pandemi COVID-19. (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Keterangan Pers: Update Penanganan Pandemi COVID-19. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus omicron terus mengalami peningkatan signifikan. Banyaknya penambahan kasus disebut melebihi yang terjadi saat varian Delta menyebar di Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan kasus varian Delta pertengahan tahun lalu mencapai 56 ribu kasus harian membutuhkan waktu tiga minggu. Sementara saat ini angka kasus sudah menyentuh 40 ribuan per hari dalam hitungan hari.

"Kita ingat Delta mencapai 56 ribu membutuhkan setidaknya 3 minggu. Varian omicron saat ini menyentuh 47 ribu turun sedikit 40 ribu tapi sudah angka 40 ribu," kata Siti Nadia dalam Keterangan Pers Update Penanganan Pandemi Covid-19, Kamis (10/2/2022).

"Kecepatan penularan harus jadi perhatian kita varian omicron cepat menular walau proporsi angka kesakitan dan kematian jauh lebih rendah".

Bahkan di wilayah Jawa-Bali kasusnya sudah melampaui jumlah kasus saat Delta. Untuk puncak kasus omicron terjadi kemungkinan akhir Februari atau awal Maret mendatang.

"Melihat tren peningkatan, akhir Februari atau awal Maret puncak omicron 3-6 kali dari delta," jelasnya.

Namun dia mengatakan penambahan kasus signifikan ini sebenarnya tidak berbanding lurus dengan peningkatan kasus perawatan. Kebanyakan pasien omicron ternyata mengalami gejala ringan bahkan ada yang tanpa gejala (OTG).

Hal ini juga yang membuat masyarakat dengan gejala ringan atau OTG bisa melakukan isolasi mandiri atau menuju isolasi terpusat saat positif omicron. Mereka akan mendapatkan layanan telemedisin dan obat Covid-19 gratis.

Siti Nadia juga mengimbau masyarakat belum vaksinasi untuk segera mendapatkannya terutama untuk kelompok masyarakat lansia. Dengan begitu bisa melindungi diri dari Covid-19, jika terkena akan mengalami gejala yang lebih ringan.

"Kami ingatkan vaksinasi upaya percepat proteksi diberikan vaksinasi kasus lebih ringan. Booster sudah bisa diakses tidak terbatas kriteria dosis 1-2," kata Siti Nadia.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Varian Baru Covid dari China Sudah Sampai Malaysia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular