Internasional

Skandal Mr Elon Musk, Pabrik Tesla Dilaporkan Rasis

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 February 2022 17:30
Tesla and SpaceX Chief Executive Officer Elon Musk listens to a question as he speaks at the SATELLITE Conference and Exhibition in Washington, Monday, March 9, 2020. (AP Photo/Susan Walsh)
Foto: Elon Musk (AP/Susan Walsh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Department of Fair Employment and Housing (DFEH), badan kebijakan anti-diskriminasi dan kejahatan rasial di California, mengajukan keluhan diskriminasi rasial terhadap Tesla, Rabu (9/2/2022).

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, mereka menuduh produsen mobil listrik melakukan pemisahan rasial di pabriknya di negara bagian Amerika Serikat (AS) tersebut.

"DFEH menemukan bukti bahwa pabrik Fremont Tesla adalah tempat kerja yang dipisahkan secara rasial di mana pekerja kulit hitam menjadi sasaran hinaan rasial dan didiskriminasi dalam tugas pekerjaan, disiplin, gaji, dan promosi," kata Direktur DFEH, Kevin Fish.

"Fakta dalam kasus ini berbicara sendiri," katanya.

A truck loaded with Tesla cars departs the Tesla plant Tuesday, May 12, 2020, in Fremont, Calif. Tesla CEO Elon Musk has emerged as a champion of defying stay-home orders intended to stop the coronavirus from spreading, picking up support as well as critics on social media. Among supporters was President Donald Trump, who on Tuesday tweeted that Tesla's San Francisco Bay Area factory should be allowed to open despite health department orders to stay closed except for basic operations. (AP Photo/Ben Margot)Foto: Pabrik Tesla (AP/Ben Margot)
A truck loaded with Tesla cars departs the Tesla plant Tuesday, May 12, 2020, in Fremont, Calif. Tesla CEO Elon Musk has emerged as a champion of defying stay-home orders intended to stop the coronavirus from spreading, picking up support as well as critics on social media. Among supporters was President Donald Trump, who on Tuesday tweeted that Tesla's San Francisco Bay Area factory should be allowed to open despite health department orders to stay closed except for basic operations. (AP Photo/Ben Margot)

Menurut pengaduan, pekerja kulit hitam di pabrik sering menjadi sasaran penghinaan rasial. Termasuk lelucon yang sangat ofensif oleh rekan kerja dan manajer.

Pekerja biasanya akan diejek dengan kemudian dipancing ke dalam konfrontasi verbal dan fisik oleh pekerja non-kulit hitam. Kemudian mereka akan menghadapi tindakan disipliner.

Ini berbeda dengan pekerja non-kulit hitam yang sering diberi perlakuan istimewa di pabrik. Termasuk diberikan pekerjaan yang lebih mudah dan diberikan keringanan hukuman dalam proses pendisiplinan.

DFEH mengatakan pihaknya menerima ratusan keluhan dari para pekerja di pabrik tersebut. "Seorang pekerja mendengar hinaan rasial ini sesering 50-100 kali sehari," kata lembaga itu lagi.

Sementara itu, Tesla merilis pernyataan Selasa (8/2/2022). Perusahaan mengatakan menentang semua bentuk diskriminasi dan pelecehan seraya mengatakan berkomitmen untuk menyediakan tempat kerja yang aman, hormat, adil dan inklusif.

Ini bukan satu-satunya kasus rasis yang menimpa Tesla. Perusahaan, yang dipimpin miliarder Elon Musk itu juga telah menerima tuntutan hukum atas kasus serupa beberapa bulan terakhir.

Pada Desember 2021 lalu, enam wanita menggugat perusahaan, menuduh budaya pelecehan seksual di pabrik dan fasilitas Tesla lainnya. Tuntutan hukum diajukan dalam waktu satu bulan dari dua lainnya.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba Elon Musk Mau Jual 10% Sahamnya di Tesla, Serius?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular