Internasional

Geger India karena Larangan Jilbab, Muslim-Hindu Tegang

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 10/02/2022 15:00 WIB
Foto: REUTERS/ANUSHREE FADNAVIS

Jakarta, CNBC Indonesia - Protes warga terkait larangan penggunaan jilbab di negara bagian Karnataka India terus meluas. Demonstrasi besar dilaporkan terjadi tak hanya di wilayah yang beribu kota di Bengaluru itu saja, namun meluas hingga negara bagian lainnya.

Di kota Kolkata, ibu kota negara bagian Benggala Barat misalnya, ratusan orang turun ke jalan untuk memprotes kebijakan yang dianggap diskriminatif ini sejak Rabu (9/2/2022). Menurut saksi mata, mereka yang melakukan protes di kebanyakan adalah perempuan dewasa atau siswa Muslim yang berhijab.


Selain di Kolkata, aksi turun ke jalan juga dilaporkan terjadi di wilayah ibu kota India, New Delhi. Demonstran menyebut akan terus berunjuk rasa hingga larangan ini dicabut.

"Kami akan terus berdemo hingga pemerintah berhenti menghina para murid. Kami ingin hak fundamental kami kembali, Anda tak bisa mengambil hak kami," ujar salah seorang pendemo, Tasmeen Sultana, kepada Reuters, Kamis (10/2/2022).

Foto: REUTERS/ANUSHREE FADNAVIS
Residents watch as Muslim women take part in a protest organised by All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen (AIMM) against the recent hijab ban in few colleges of Karnataka state, at Shaheen Bagh in New Delhi, India, February 9, 2022. REUTERS/Anushree Fadnavis

Sementara itu, di sisi lain, kelompok Hindu juga dilaporkan melakukan aksi tandingan. Mahasiswa dan aktivis sayap kanan Hindu terlihat berbaris ke kampus mengenakan syal dan sorban untuk memberikan dukungan atas larangan ini.

Ketegangan kedua pendemo ini membuat, Ketua Menteri Karnataka, Basavaraj Bommai, mengumumkan penutupan tiga hari lembaga pendidikan di seluruh negara bagian. Ia meminta agar para murid menenangkan diri.

Ia sendiri berasal dari Partai Bharatiya Janata (BJP). BJP adalah partai nasionalis Hindu yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.

"Saya menghimbau kepada semua siswa, guru dan manajemen sekolah dan perguruan tinggi, serta masyarakat Karnataka, untuk menjaga perdamaian dan kerukunan," kata Bomai dalam sebuah cuitan Twitter.

Sebelumnya, beberapa sekolah di Karnataka telah memberlakukan larangan pemakaian hijab di sekolah. Ini disebut-sebut merupakan instruksi langsung dari Kementerian Pendidikan India.

Aturan larangan ini pun membuat beberapa siswa dan orang tua muslim melakukan protes Meski begitu, banyak juga pihak yang justru mendukung aturan ini bahkan hingga melakukan persekusi kepada siswa yang mengenakan hijab. 

Dalam sebuah video, terlihat seorang murid perempuan Muslim yang mengenakan hijab dikelilingi pemuda Hindu. Para pemuda ini meneriakkan slogan agama saat perempuan itu berusaha masuk sekolah.

India adalah negara sekuler, dengan pemeluk Hindu terbanyak, lalu disusul Muslim. Mengtuip DW, India menyaksikan lonjakan angka serangan terhadap perkumpulan warga di luar agama Hindu sejak BJP berkuasa.

Pakar politik India, Zoya Hasan, mengatakan perundungan terhadap warga minoritas, seperti Muslim, merupakan bagian dari intoleransi agama yang menguat dalam beberapa tahun terakhir. Riset Forum Persatuan Kristen, Asosiasi Perlindungan Hak Sipil dan Bersatu Melawan Kebencian India menyebut terjadi 305 insiden kekerasan terhadap Kristen di India pada sembilan bulan sepanjang 2021.

 

 


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekspor Batu Bara RI ke China Turun Hingga 15%