Internasional

Kronologi Arab buat Ka'bah di Metaverse, Buat Haji?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 February 2022 07:40
In this photo taken with low shutter speed, Muslim pilgrims circumambulate the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque, at the start the annual hajj pilgrimage, Sunday, July 18, 2021. The pilgrimage to Mecca required once in a lifetime of every Muslim who can afford it and is physically able to make it, used to draw more than 2 million people. But for a second straight year it has been curtailed due to the coronavirus with only vaccinated people in Saudi Arabia able to participate. (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: Jemaah haji mengelilingi Ka'bah dengan mengenakan masker dan menjaga jarak sosial, Minggu, 18 Juli 2021. (AP Photo/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Arab Saudi berencana membuat virtual reality (VR) Ka'bah Masjidil Haram di metaverse. Rencana itu sudah didengungkan sejak akhir Januari 2022.

Lalu bagaimana kronologinya?



Proyek yang diluncurkan oleh Imam Besar Masjidil Haram, Syeikh Abdurrahman Sudais. Pembuatan Ka'bah di metaverse berkolaborasi dengan Universitas Umm al-Qura dan Administrasi Urusan Pameran dan Museum Arab Saudi.

Proyek ini sendiri disebut "Virtual Hacerulesved". Mengutip Techbriefly, ini membuat bagian Ka'bah seperti batu Hajar al-Aswad dapat dikunjungi secara virtual ole umat Muslim.

"Ada banyak warisan sejarah dan Islam di wilayah tersebut, seperti Masjid Makkah, yang harus didigitalkan untuk kepentingan semua orang," katanya kala itu.

Nantinya, akan ada kacamata VR yang dipakai warga untuk melihat Ka'bah. Dijanjikan, pengalaman itu tak Hanna memanjakan indera penglihatan dan pendengaran, tapi juga sentuhan dan bau.

Sebelumnya kontroversi sempat terjadi karena VR Ka'bah ini. Dikhawatirkan adanya Ka'bah dalam dunia metaverse tak dapat dikategorikan sebagai ibadah Haji.

Salah satunya ditegaskan oleh Lembaga Presidensi Urusan Keagamaan Turki (Diyanet). Itu karena syarat ibadah itu adalah menyentuh lantai Mekkah secara langsung.

"Ini (ibadah haji di Metaverse) tidak mungkin terjadi," ujar Direktur Departemen Haji dan Umrah Diyanet, Remzi Bircan, Hurriyet Daily News.

"Para kaum mukmin bisa membayar untuk kunjungan ke Ka'bah di metaverse, tetapi ini tak bisa dianggap sebagai ibadah sesungguhnya."

Ibadah haji sendiri adalah ziarah Islam tahunan ke Makkah, kota suci umat Islam. Salah satunya mengunjungi Ka'bah.

Sebelum wabah Covid-19 menyerang setidaknya haji mengundang 2,5 juta orang ke Negeri Raja Salman itu. Pendapatan langsung yang diterima pemerintah Arab Saudi setiap tahunnya dari penyelenggaraan haji mencapai US$ 12 miliar.

Sementara itu, seorang pejabat Arab Saudi juga memberikan klarifikasi bahwa metaverse hanya akan dapat digunakan sebagai media manasik haji. Ini akan jadi simulasi pelaksanaan ibadah haji sesuai urutan tata cara rukun-rukun haji.

"Inisiatif ini memungkinkan umat islam untuk menyaksikan Hajar Aswad secara virtual sebelum ziarah ke Makkah," ungkap pejabat tersebut dikutip media yang sama.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger, Kala Arab Saudi buat Ka'bah di Metaverse

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular