Gegera Disubsidi Pemerintah, Minyak Goreng Jadi Barang 'Gaib'

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
09 February 2022 06:25
Minyak Goreng Masih Langka di Supermarket (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Minyak Goreng Masih Langka di Supermarket (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Yang ditetapkan berdasarkan jenis minyak goreng dan berlaku mulai 1 Februari 2022.

Setelah sebelumnya memberlakukan minyak goreng satu harga, Rp14 ribu per liter mulai 19 Januari 2022. Menyusul lonjakan harga minyak goreng akibat terus menguatnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) hingga cetak rekor.

Untuk menarik kesediaan produsen minyak goreng ikut serta dalam program ini, pemerintah mengalokasikan Rp7,6 triliun dari kas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai subsidi mengganti selisih harga pedagang dengan harga pemerintah.

Dengan target alokasi 1,5 miliar liter hingga 6 bulan sejak program minyak goreng satu harga dijalankan. Diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 3/2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Kemasan Untuk Kebutuhan Masyarakat Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh BPDPKS.

Dalam perjalanan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi kemudian menerbitkan Permendag No 6/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng. Yaitu,Rp11.500/liter, kemasan sederhana sebesar Rp13.500/liter, dan kemasan premium sebesar Rp14.000/liter. Kebijakan HET berlaku pada 1 Februari 2022 dan sekaligus mencabut Permendag No 3/2022.

Sejak pemerintah meluncurkan program minyak goreng satu harga, dan menggantinya dengan HET minyak goreng, sejumlah rak-rak di outlet ritel modern justru kosong.

Minyak Goreng Masih Langka di Supermarket (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Minyak Goreng Masih Langka di Supermarket (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Minyak Goreng Masih Langka di Supermarket (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Minyak goreng jadi barang langka.

Pemerintah maupun peritel mengimbau masyarakat tidak melakukan panic buying dan membatasi pembelian hanya 2 liter per orang.

Bahkan, hingga Selasa (8/2/2022) dari pantauan CNBC di Tangerang Selatan, minyak goreng kian langka. Raib dan ludes. Begitu juga di daerah Jakarta.

"Dari pihak kami (karyawan) sudah mengeluarkan minyak goreng secara bertahap namun antusias warga banyak yang membeli dan langsung ludes" kata staf gerai Alfamart di kawasan Pos Pengumben Raya kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/2/2022).

Selain itu supermarket seperti HARI-HARI di Tangerang Selatan juga mengalami lonjakan pembelian namun dibatasi maksimal 2 pieces minyak goreng ukuran 2 liter.

"Kami dari pihak pengelola membatasi pembelian minyak goreng ukuran 1 liter maupun 2 liter agar semua warga yang membutuhkan dapat membelinya dengan mudah disini" ujar seorang staf.

Pantauan dilokasi stok minyak goreng di HARI-HARI masih aman, terlihat beberapa karton minyak goreng dari berbagai merk baru di display.

"Kalau di kami, begitu ada barang langsung kita gelontorin. Sejak awal pemerintah menetapkan harga Rp14.000 per liter, kami langsung gunakan stok awal. Tinggal kita lakukan rafaksi. Kemudian, kita ajukan PO ke distributor. Service level atau tingkat pemenuhannya memang saat ini masih 15%," kata Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/2/2022).

Sebelumnya, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memprediksi ada setidaknya ada 400 ribu kiloliter stok minyak goreng dalam kemasan dan curah yang tertahan di level pedagang. Diduga akibat kekhawatiran soal pembayaran selisih harga yang disubsidi pemerintah lewat BPDPKS.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article El Nino Mau Cengkram RI, Harga Minyak Goreng Bisa Ngamuk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular