Siap-siap, Toshiba Bakal 'Membelah Diri' Jadi 2 Perusahaan
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan multinasional asal Jepang, Toshiba, mengumumkan rencana besar untuk membagi perusahaan menjadi dua bagian.
Melansir AFP, Senin (7/2/2022), Toshiba berencana melepaskan segmen perangkat, termasuk bisnis semikonduktor. Ini dilakukan sebagai upaya mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan kinerja saham.
Rencana spin-off ini menghadapi tentangan keras dari beberapa investor utama. Namun, para pemegang saham harus tetap menyetujui proposal tersebut dalam pemungutan suara yang diharapkan dilakukan pada Maret. Sebelumnya mereka telah berselisih dengan manajemen mengenai pengambilan cara terbaik untuk perusahaan yang bermasalah itu.
Perusahaan itu juga mengatakan akan melepas saham di bisnis AC Toshiba Carrier dan berusaha menjual unit lift dan lampunya.
"Kami percaya spin-off itu optimal," kata CEO Toshiba Satoshi Tsunakawa mengatakan kepada investor seraya menjanjikan langkah itu akan "memungkinkan operasi yang lebih gesit dan fleksibel."
"Bisnis yang besar berjuang dengan diskon besar dan kelambatan dalam pengambilan keputusan di masa lalu, dan perampingan operasi akan memungkinkan investor untuk memilih porsi bisnis yang menarik (bagi kami)," tambah Tsunakawa.
Toshiba awalnya meluncurkan rencana untuk membagi diri menjadi tiga perusahaan pada November 2021 lalu. Tetapi ditemukan kendala yang tidak diharapkan.
Di antaranya adalah biaya yang lebih tinggi dari perkiraan, dan proses ekstensif untuk membuat daftar dua entitas baru. Spin-off ini diperkirakan menelan biaya 20 miliar yen selama dua tahun, dengan biaya operasional juga meningkat 13 miliar yen per tahun.
Tapi Tsunakawa mengatakan itu akan diimbangi dengan rencana untuk mengurangi biaya operasional sebesar 30 miliar yen per tahun.
Toshiba menginginkan perpecahan diselesaikan pada paruh kedua tahun keuangan 2022-2023, tetapi masih bisa menghadapi tentangan pemegang saham.
Menurut pada ahli, spin-off dapat menjadi cara bagi perusahaan besar untuk menciptakan nilai lebih dan merasionalisasi operasi, tetapi mereka juga dapat membatasi koordinasi antar sektor.
Toshiba lahir pada tahun 1875 dan pernah menjadi simbol kekuatan teknologi dan ekonomi Jepang yang maju. Akan tetapi, perusahaan terperosok dalam kekacauan selama beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, pemegang saham memilih untuk menggulingkan ketua dewan setelah serangkaian skandal dan kerugian.
(tfa/tfa)