
Menkes: Jangan Panik Lihat Kasus Omicron Tinggi, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan yang tinggi. Bahkan di tiga provinsi, yaitu Jakarta, Banten, dan Bali, puncak penambahan kasusnya sudah melebih saat penyebaran varian delta tahun lalu.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan meskipun angka kasus baru Covid-19 naik tinggi, namun masyarakat tak perlu panik. Kenapa?
"Angka yang dirawat di RS masih kisaran 30% dari kasus. Jadi jangan panik kalau melihat kasus tinggi. Penting untuk memahami, kasus akan naik tinggi, tapi yang penting bisa menjalankan protokol kesehatan, agar yang dirawat di rumah sakit dan yang wafat di bawah rata-rata," papar Budi dalam keterangannya, Senin (7/2/2022).
Dia mengatakan, untuk provinsi yang penambahan kasus positif Covid-19 naik tinggi, akan dilakukan pembatasan mobilitas warganya untuk sementara. Syarat protokol kesehatan juga akan diperketat, guna menekan laju penambahan kasus.
Kemudian dia mengatakan, saat ini secara total jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah 18.966 orang. "Sementara kapasitas total tempat tidur di rumah sakit secara nasional adalah 400.000, dan dari jumlah itu khusus untuk Covid-19 adalah 120.000," jelas Budi.
Dari 18.966 orang pasien Covid yang dirawat di rumah sakit, sebanyak 15.922 orang sudah terkonfirmasi Covid-19 dan sisanya masih suspek.
Lalu, dari 15.922 orang yang terkonfirmasi Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, sekitar 10.000 orang adalah tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. Jadi bia OTG dan yang bergejala ringan ini tidak dirawat di rumah sakit, maka kapasitas rumah sakit masih akan rendah. Pemerintah memang mengimbau mereka yang OTG dan bergejala ringan untuk isolasi mandiri dan memanfaatkan fasilitas telemedicine.
"Untuk 356 orang yang meninggal karena Covid-19, sebanyak 69% adalah yang belum mendapatkan vaksin lengkap, atau belum divaksin sama sekali. Jadi pentik sekali, yuk yang belum divaksin, terutama lansia harus segera divaksin," tegasnya.
(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puncak Penyebaran Omicron Indonesia Diramal Awal Februari