65% RS Covid Diisi Gejala Ringan, Luhut: Kita Minta Isoter

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 07/02/2022 12:46 WIB
Foto: Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives), Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM Darurat di Jawa dan Bali, menyatakan bahwa saat ini perawatan penanganan Covid-19 di Rumah Sakit, diantara 65%-nya merupakan pasien bergejala ringan.

Oleh karena itu ia berharap pasien yang terinveksi Covid-19 dan memiliki gejala ringan hingga tak bergejala untuk melakukan perawatan isolasi terpusat dan tidak masuk ke Rumah Sakit.

"Perawatan RS perlu kami sampaikan 65% pasien sekarang gejala ringan dan tanpa gejala kita minta tidak masuk RS cukup isoter. Dari data ini dipegang betul dan perhatikan juga orang-orang yang menganjurkan tidak vaksin," terang Luhut dalam Konfrensi Pers, Senin (6/2/2022).


Dari catatan Luhut, terdapat sebanyak 356 pasien meninggal dari sejak omicron jalan. Yang mana 42% memiliki komorbid. 44% lansia. "Dan ini ingat 69% belum di vaksin lengkap jadi komorbid yang punya hipertensi diabetes perlu perhatian," ungkap dia.

Maka dari itu, ia menegaskan kepada orang-orang yang menganjurkan tidak vaksin untuk bertanggungjawab karena dalam kasus Covid-19, 69% data menunjukan meninggal karena belum melaksanakan vaksinasi.

"Mayoritas pasien rawat berat kritis ini lansia saya mohon lansia kalo belum vaksin cepet vaksin. pemerintah akan proteksi kelompok rentan lansia belum divaksin lengkap. Ini betul betul kami imbau supaya jangan mendengarkan masukan gak jelas kita bicara data dan keselamtan sekeliling dari data itu pemerintah ambil kebijakan percapatan vaksinasi dosis 2 lansia dan kelompok rentan lain vaksin booster untuk masyarakat Indonesia," tandas Luhut. .

Pemerintah memutuskan untuk memasukkan beberapa wilayah termasuk Anglomerasi Jabodebek dan Bandung Raya ke PPKM level 3. Hal ini disampaikan oleh Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan.

"Berdasarkan asesment level sementara saat ini kami sampaikan bahwa Kami sampaikan anglomerasi Jabodebek, DIY, Bali, Bandung Raya, akan ke level 3. Hal ini terjadi bukan karena tingginya kasus tetapi juga karena rendahnya tracing,"

"Bali meningkat karena tingginya rawat inap," kata Luhut.

Meski masuk ke PPKM level 3 Luhut mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Sebab pemerintah sudah mempersiapkan sistem kesehatan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian omicron.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Luhut Ramal Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp 300 Triliun