Meski ada subsidi selisih harga dari dana BPDPKS, imbuh dia, hal itu tidak bisa menutupi kekhawatiran pedagang. "BPDPKS mana mau terima dokumen saja, dia maunya bukti fisik. Berapa ribu outlet? Apakah BPDPKS bisa? Jadinya, macet. Perkiraan saya ada sekitar 400 ribu kiloliter minyak goreng yang tersandera di pedagang, total premium, kemasan sederhana, hingga curah. Itu stok sekitar 2 bulan," kata Sahat. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)