Internasional

Canggih! Monyet AS Ungkap Keampuhan Booster Omicron, Paten?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
05 February 2022 08:15
Monyet-monyet kelaparan di Bali. (AP/Firdia Lisnawati)
Foto: ilustrasi Monyet (AP/Firdia Lisnawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian yang melibatkan monyet di Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa vaksin booster khusus Omicron yang diproduksi Moderna tidak menunjukkan perbedaan signifikan bila dibandingkan booster biasa. Hal ini menunjukan penguat khusus Omicron mungkin tidak terlalu diperlukan.

Dalam warta Reuters, studi ini dilakukan oleh peneliti pemerintah AS. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan monyet yang divaksinasi dengan dua dosis vaksin Moderna. Sembilan bulan kemudian, monyet-monyet tersebut diberi booster Moderna konvensional dan juga yang secara khusus menargetkan varian Omicron.

Para peneliti menguji berbagai aspek respon imun hewan dan mengekspos mereka ke virus. Mereka menemukan kedua booster menghasilkan "peningkatan yang sebanding dan signifikan dalam menetralisir respons antibodi,"

"Ini adalah berita yang sangat, sangat bagus," ujar peneliti vaksin di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Daniel Douek, dalam wawancara telepon dikutip Sabtu, (5/2/2022). "Itu berarti kita tidak perlu mendesain ulang vaksin secara radikal untuk menjadikannya vaksin Omicron."

Douek mengatakan ia sangat meyakini hal ini karena vaksin asli dan khusus Omicron bersifat "reaktif silang." Ini berarti kedua vaksin itu dapat mengenali banyak varian yang berbeda.

Meski begitu, ilmuwan lainnya menyebut bahwa data ini harus mendapatkan uji langsung dari manusia. Dr. John Moore, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Weill Cornell Medical College, mengatakan bahwa biasanya penelitian dengan hewan lebih mudah karena hewan tersebut dapat diberikan infeksi virus berkali-kali.

"Mari kita lihat apa yang ditunjukkan data manusia. Data monyet umumnya cukup prediktif, tetapi Anda akan membutuhkan data manusia," kata Moore.

Sejauh ini, Varian Omicron sendiri saat ini terus berkembang di dunia. Terbaru, varian itu 'melahirkan' sebuah anak varian baru yang disebut dengan BA.2. Subvarian itu sendiri sejauh ini telah ditemukan di 57 negara dan diduga lebih menular dibandingkan Omicron biasa.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Monyet Bantu Ungkap Keampuhan Booster Lawan Omicron

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular