Imbas Produksi Ambles, Impor Minyak RI Melonjak 31% di 2021

Lidya Julita S., CNBC Indonesia
04 February 2022 14:15
kilang minyak
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan bahwa produksi terangkut (lifting) minyak mentah RI pada 2021 "hanya" sebesar 660 ribu barel per hari (bph), lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 705 ribu bph.

Bahkan, bila dibandingkan lifting minyak pada 2020 yang tercatat mencapai 706 ribu bph, artinya lifting minyak mentah pada 2021 turun lebih besar lagi yakni 6,5%.

Turunnya produksi minyak mentah di dalam negeri, tentunya akan berdampak pada peningkatan impor minyak mentah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak mentah RI sepanjang Januari-Desember 2021 tercatat mencapai 13,77 juta ton, naik 31% dari impor minyak mentah pada 2020 yang sebesar 10,51 juta ton.

Dari sisi nilai, bahkan kenaikannya lebih besar dari kenaikan di sisi volume impor. Nilai impor minyak mentah pada 2021 ini tercatat mencapai US$ 7,05 miliar, melonjak 108% dari US$ 3,39 miliar.

Impor minyak mentah bagaimana pun diperlukan karena kapasitas kilang Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri mencapai 1 juta barel per hari (bph) atau setidaknya dalam tahap operasi sekitar 800 ribu bph.

Bila produksi minyak mentah dalam negeri hanya sekitar 660 ribu bph, artinya Indonesia masih memerlukan impor minyak mentah. Belum lagi, dari jumlah produksi minyak mentah tersebut, masih ada bagian produsen yang diekspor.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gas Luber, Tapi RI Malah Jor-joran Impor Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular