
Penampakan Limbah Covid-19 yang Diklaim WHO Mengancam Dunia
Sampah jarum suntik, alat bekas uji dan vaksin Covid-19 telah menumpuk dan menghasilkan puluhan ribu ton limbah medis.

Seorang pekerja limbah medis menata limbah medis untuk dikumpulkan di luar salah satu rumah sakit di New Delhi, India. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan baru kepada dunia. Peringatan itu bukan terkait kenaikan kasus Covid-19, melainkan soal limbah Covid-19 yang mengotori lingkungan. (REUTERS/ADNAN ABIDI)

Sampah jarum suntik, alat bekas uji dan botol vaksin Covid-19 telah menumpuk dan menghasilkan puluhan ribu ton limbah medis. Menurut WHO, hal itu mengancam manusia dan lingkungan. (REUTERS/ADNAN ABIDI)

"Kami menemukan bahwa Covid-19 telah meningkatkan beban limbah perawatan kesehatan di fasilitas hingga 10 kali lipat," kata Maggie Montgomery, seorang petugas teknis WHO, mengatakan kepada wartawan yang berbasis di Jenewa, dikutip Reuters Rabu (2/2/2022). (REUTERS/AFOLABI SOTUNDE)

Laporan itu mengatakan sampah ini berpotensi membuat petugas kesehatan mengalami luka bakar, luka tertusuk jarum suntik, dan kuman penyebab penyakit lain. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ini juga rentan menyebabkan polusi udara akibat pembakaran sampah pada suhu yang cukup tinggi serta menyebabkan pelepasan karsinogen (zat yang bisa menyebabkan kanker). (AP Photo/Felix Marquez)

Laporan menyerukan reformasi untuk mengurangi penggunaan kemasan yang menyebabkan serbuan plastik. Investasi baru untuk membuat alat pelindung ramah lingkungan dan dapat didaur ulang juga diharapkan segera dilakukan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sayangnya tidak ada contoh spesifik di mana penumpukan paling mengerikan terjadi. Tetapi merujuk pada tantangan pengolahan dan pembuangan limbah yang terbatas, hal ini bisa terjadi di pedesaan India atau fasilitas karantina di Madagaskar. (AP Photo/Felix Marquez)