Ingat Prokes! Puncak Kasus Omicron RI Bisa 3 Kali dari Delta
Jakarta, CNBC Indonesia - Virus Covid - 19 varian omicron lebih menular dari varian sebelumnya seperti Delta. Sehingga masyarakat harus taat dengan protokol kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penularan kasus tinggi pasti terjadi imbas omicron. Ini dari perhitungan dan contoh yang terjadi di luar negeri.
Menurut dia di beberapa negara kasus omicron lebih tinggi atau sama seperti Delta. Seperti di Amerika Serikat mencapai 800 ribu kasus, namun hana 250 ribu kasus saat menyerang.
Begitu juga di Perancis mencapai 360 ribu kasus dari saat Delta 60 ribu per hari. Begitu juga dengan Brazil mengalami kenaikan mencapai 190 ribu kasus sementara waktu varian delta hanya 80 ribu kasus.
"Penularan ini tinggi sekali, Indonesia pasti akan mengalami ini. Puncaknya kita dulu (saat Delta) 57 ribu perhari. Kita mesti siap-siap, hati-hati, waspada tidak perlu kaget. Di negara lain 2-3 kali di atas puncaknya," jelas Budi dikutip Selasa (1/2/2022).
Budi menyebut belum mengetahui perkiraan jumlah kasus yang akan terjadi di Indonesia saat puncak. Sementara diprediksi puncak kasus akan terjadi pada Februari mendatang.
"Kami sudah sampaikan negara lain 3 kali - 6 kali dibandingkan puncak Delta," jelasnya.
Pasien omicron yang mendapat perawatan rumah sakit juga masih belum diketahui. Karena saat ini masih terdapat beberapa perbedaan di sejumlah negara.
Karena Afrika Selatan dan Inggris memperlihatkan angka kasus Omicron yang masuk RS lebih sedikit dari varian Delta. Sementara di AS yang mendapat perawatan saat ini justri lebih tinggi.
Sehingga masyarakat harus tetap waspada dan tidak berkerumun mengurangi mobilitas, sebab jika terinfeksi dapat menularkan ke orang lain.
"Melihat kasus seperti ini, karena banyak ketidakpastian lebih baik hati-hati, waspada, tidak usah jumawa, protokol kesehatan, hindari kerumunan, kalau bisa dilakukan mobilitas di rumah, kemungkinan kasus naik hingga akhir bulan," jelasnya.
(dce/dce)