
Waspada! Menkes Ramal Puncak Kasus Omicron di Akhir Februari

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan puncak kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Omicron diperkirakan akan terjadi pada akhir Februari. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tetap waspada karena masih banyak ketidakpastian mengenai varian Omicron ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penularan Omicron tinggi sekali dan Indonesia pasti akan mengalami puncak kasus. Untuk itu, masyarakat harus waspada mengingat kasus varian Omicron di negara lain bisa mengalami puncak kasus 2-3 kali di atas kasus Delta.
"Kita masih belum tahu berapa jumlahnya pada saat puncak kasus akan terjadi di Indonesia. Perkiraan kami puncak akan terjadi di akhir Februari," kata Budi dalam siaran persnya, dikutip Selasa (1/2/2022).
Dia mencontohkan, di Amerika Serikat, kasus Omicron puncaknya mencapai 800 ribu per hari, sedangkan puncak kasus varian Delta 250 ribu per hari. Di Prancis, puncak kasus Omicron dan sekarang masih naik tembus di angka 360 ribu kasus per hari, sementara puncak kasus varian Delta 60 ribu per hari.
Lalu di Brasil sampai saat ini masih naik di kisaran 190 ribu per hari, sementara puncak varian Delta 80 ribu per hari. Sedangkan di India mencapai 310 ribuan per hari, sedangkan varian Delta 380 ribu per hari.
Kasus di Jepang akibat Omicron mencapai 65 ribu kasus per hari, sedangkan Delta 25 ribu kasus per hari.
Sementara di beberapa negara lain kasus Omicron justru lebih rendah dibandingkan kasus Delta.
Misalnya di Afrika Selatan, jumlah yang masuk rumah sakit jauh di bawah kasus Delta. Di Inggris pun kasus Omicron jauh di bawah Delta. Di Amerika secara persentase kasus aktif di bawah Delta, tetapi secara nominal jumlah orang yang yang masuk rumah sakit lebih tinggi dari kasus Delta.
"Melihat kasus seperti ini karena banyak ketidakpastiannya, lebih baik kita hati-hati, kita waspada, kita tidak usah jumawa, laksanakan protokol kesehatan, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas," lanjutnya.
Masyarakat diminta tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan. Kurangi mobilitas, hindari kerumunan, dan jaga kesehatan.
Pemerintah memastikan ketersediaan obat dalam penanganan pasien Covid-19 tetap lengkap.
"Kita sudah memastikan bahwa obat-obatan itu lengkap kalau tanpa gejala pasien cukup minum vitamin, kalau dengan gejala bisa dengan obat anti panas dan lewat telemedisin, juga bisa mendapatkan obat antivirus," tandasnya.
(mon/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Waspada! Kasus Omicron Nambah Jadi 3