Covid-19 Omicron Melesat, RI Hitung Mundur Menuju Gelombang 3
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan mengumumkan penambahan kasus baru Covid-19 varian Omicron sebanyak 2.156 per Minggu (30/1/2022). Imbasnya, sejumlah pihak menyebut lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia akan sulit dihindari. Pertanda Indonesia menghitung waktu menuju gelombang ketiga Covid-19?
"Pemerintah sudah lebih siap menghadapi gelombang berikutnya dan mudah-mudahan bisa lebih cepat menangani yang sakit," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip dari detik.com pada Minggu (30/1/2022).
Di sisi lain, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan RSUP Persahabatan, dr. Prasenohadi, SpP, KIC, PhD meyakini selama cakupan vaksinasi Covid-19 senantiasa diperluas dibarengi penerapan protokol kesehatan, risiko gelombang-3 Covid-19 RI diharapkan dapat dicegah.
"Kalau masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan, kemudian cakupan vaksinasi lebih ditingkatkan, maka diharapkan gelombang ketiga tidak terjadi. Mudah-mudahan ini tidak menjadi kenyataan seperti di negara Afrika sana," terangnya dalam siaran YouTube BNPB Indonesia.
Ia menambahkan, vaksinasi dan protokol kesehatan juga wajib dibarengi gaya hidup sehat demi menumbuhkan imunitas dan nutrisi yang kuat. Selain itu, pemberian vaksin penguat adalah langkah penting untuk mengatasi pandemi Covid-19 kini. Sebab, dua dosis vaksin Covid-19 diyakini mengalami penurunan efektivitas dalam melawan Covid-19 Omicron.
Sebagai informasi, penularan Covid-19 Omicron disebut lebih cepat dibanding varian terdahulu. Gejalanya juga sangat mirip dengan gejala pilek atau flu, yang dibarengi dengan batuk kering disertai tenggorokan gatal, kemudian letih, hidung tersumbat. Namun bisa juga disusul demam, mual, nafas pendek atau kesulitan bernafas serta diare.
(miq/miq)