Jokowi: Tidak Semua Kasus Omicron Punya Gejala Membahayakan

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 January 2022 17:16
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Membeerikan Keterangan Pers terkait Perkembangan Covid-19, Istana Bogor, Jumat (28/1/2022). (Tangkapan Layar Yotube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Tangkapan Layar Yotube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa tidak semua kasus Covid-19 varian Omicron membutuhkan penanganan kesehatan secara langsung karena memiliki gejala yang tidak berbahaya.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/1/2022).

"Tak semua kasus Covid Omicron membutuhkan layanan langsung karena gejalanya tidak membahayakan," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, belajar dari lonjakan kasus varian Omicron yang terjadi di berbagai negara, pemerintah sudah melakukan berbagai macam persiapan secara intensif.

"Perbaikan sarana fasilitas kesehatan disesuaikan dengan karakter varian Omicron dan membutuhkan penanganan berbeda, salah satunya dengan layanan telemedisin," jelasnya.

Jokowi kemudian mengimbau kepada masyarakat yang terpapar Covid-19 dan tidak memiliki gejala untuk menjalani isolasi di rumah. Bagi yang mengalami gejala batuk dan demam, diharapkan memanfaatkan layanan telemedisin.

"Ini penting agar faskes kita dapat fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien penyakit lain yang membutuhkan intensif," tegasnya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Soal Covid-19 di 2020: WHO Bingung, Kita Juga Bingung!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular