Internasional

Dekat Olimpiade, China Gembok Tetangga Beijing

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
28 January 2022 16:55
People wearing face masks walk down a deserted street in Wuhan in central China's Hubei Province, Tuesday, Jan. 28, 2020. China's death toll from a new viral disease that is causing a  global concern rose by 25 to at least 106 on Tuesday as the United States and other governments prepared to fly their citizens out of the locked-down city at center of the outbreak. (AP Photo/Arek Rataj)
Foto: China Lockdown (AP Photo/Arek Rataj)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China memutuskan untuk memberlakukan langkah-langkah penguncian ketat di wilayah tetangga ibukota Beijing. Hal ini menyusul temuan kasus corona di saat-saat mendekati Olimpiade Musim Dingin yang akan diadakan di kota itu.

Penguncian ketat akan diberlakukan di wilayah Xiong'an, yang memiliki populasi hingga 1,2 juta warga, mulai Selasa (1/2/2022). Dalam pemberlakuan kebijakan ini, kota yang berada 100 km dari Beijing itu akan melarang segala aktivitas masuk dan keluar wilayahnya.

"Kami memperkirakan (penguncian) ini berlangsung sekitar seminggu, tetapi waktu pastinya tidak pasti," kata staf pencegahan virus di distrik Xiong, yang masih merupakan wilayah dari Xiong'an.

Sementara itu, China masih terus mendeteksi penemuan infeksi Covid-19 di dalam negerinya. Pada Jumat, Negeri Tirai Bambu itu menemukan 39 kasus infeksi dimana dari jumlah itu, ada 22 infeksi yang didapatkan di wilayah Hangzhou.

Infeksi-infeksi ini terjadi saat China mendekati Olimpiade Musim Dingin Beijing yang akan dilaksanakan dalam beberapa hari lagi. Nantinya, saat gelaran olahraga itu digelar, atlet akan diisolasi sehingga terpisah dari populasi dan menghindari warga dari resiko terpapar virus.

Pemisahan ini dilakukan pasalnya otoritas juga telah menemukan kasus infeksi Covid dari para atlet. Pada Kamis, setidaknya ditemukan dua atlet dan juga delapan perwakilan tim yang mengidap infeksi virus itu.

Di luar konteks olimpiade, China sendiri merupakan negara yang memiliki strategi perlawanan Covid yang cukup kuat. Strategi yang dinamakan 'nol-Covid' itu memungkinkan sebuah area untuk mengalami penguncian penuh meski baru ditemukan satu saja kasus infeksi. Hal ini membuat jumlah infeksi di negara itu cukup rendah dibandingkan negara lain.

Hingga saat ini, China telah menemukan sebanyak 106 ribu kasus infeksi Covid-19 sejak virus itu muncul di kota Wuhan. Dari jumlah itu, ada 4.636 kasus yang berakhir dengan kematian.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Terkini China Kembali Lockdown, Tempat Wisata Ditutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular