
Eks Petinggi WHO Bicara Kekuatan Omicron 'Siluman': Bisa Nipu

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemunculan subvarian Covid-19 Omicron BA.2 membuat dunia geger. Varian ini merupakan turunan dari Omicron dan disebut lebih tersembunyi dari versi asli varian tersebut.
Eks Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Adiatma akhirnya angkat bicara mengenai kemunculan varian yang disebut-sebut seperti siluman dan memiliki sifat genetik tertentu.
"Kita ketahui bahwa BA.2 dikenal sebagai stealth Omicron atau Omicron yang 'menipu', khususnya karena adanya delesi fenomena 'S Gene Target Failure-SGTF," kata Tjandra dalam keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).
Sifat varian tersebut, kata Tjandra, membuat varian ini tidak dapat terdeteksi alat Polymerase Chain Reaction (PCR) SGTF yang kini mulai diperbanyak kapasitasnya di Indonesia.
Tjandra mengemukakan, jumlah varian BA.2 memang masih sangat kecil. Namun, kata dia, bukan tidak mungkin jika varian ini pada akhirnya bisa mengubah kebijakan pemerintah.
"Kalau jumlahnya makin banyak maka bukan tidak mungkin dapat memengaruhi kebijakan yang perlu diambil," tegasnya,
Tjandra mencontohkan, penularan varian ini sudah semakin meningkat di sejumlah negara seperti India, Filipina. Laporan terakhir, kasus varian ini ditemukan di Denmark, Inggris, dan Jerman.
Sebagai informasi, munculnya BA.2 telah membuat khawatir sejumlah ilmuwan karena bisa lebih menular. Bahkan varian sudah ditemukan di 40 negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan kasus pertama dilaporkan berasal dari Filipina.
Wilayah Eropa juga sudah mendeteksi keberadaan tersebut di Inggris dan Denmark. Bahkan menurut laporan, setengah dari kasus baru di Denmark dikaitkan dengan BA2.
Sejak November 2021 lalu, BA2 tercatat mencapai 8.000 kasus. Meskipun belum jelas asal dari subvarian BA2 itu.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Varian Baru Covid dari China Sudah Sampai Malaysia