Anggaran Menteri Diblokir Sejak Awal Tahun, Ini Tujuannya!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia

27 January 2022 12:40

Foto: infografis/Waspada RI! Omicron 'Siluman' BA.2 Muncul, Lebih Berbahaya?/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memblokir penggunaan anggaran di seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar 5% dari pagu. Anggaran ini berasal dari program yang tidak prioritas.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyebutkan, pemblokiran hanya bersifat sementara. Ini untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga atas penyebaran kasus covid-19.

"Ini tetap ada di K/L tapi di semester I ini belum bisa dimanfaatkan oleh mereka. Nanti kita akan rilis apabila kita cukup confident bahwa kita bisa handle pandemi," ujar Isa dalam tayangan youtube raker komisi XI DPR RI yang dikutip Kamis (27/1/2022).

Menurutnya, pemblokiran anggaran ini belajar dari tahun lalu. Dimana, pemerintah cukup optimis perekonomian membaik dan Covid-19 terkendali, namun terjadi gelombang kedua akibat varian delta sehingga mengharuskan melakukan refocusing.

Untuk tahun ini, pemerintah tidak ingin melakukan refocusing secara mendadak. Sehingga dilakukan automatic adjustment atau pencadangan otomatis.

Artinya, 5% dari pagu K/L akan dicadangkan sejak awal tahun. Tidak dipangkas melainkan tidak bisa digunakan sementara.

"Jadi tetap ada (anggaran di K/L) tapi akan dirilis setelah semester I-2022. Setelah kita merasa cukup confident bisa mengatasi pandemi dan mengatasi kebutuhan mendesak untuk pemulihan nasional," jelasnya.

Lanjutnya, kebijakan automatic adjustment ini tertuang dalam UU APBN 2022 yakni di pasal 28 ayat 2. Dari kebijakan ini, pemerintah berhasil memblokir anggaran Rp 39,72 triliun dari seluruh K/L untuk dicadangkan.

"K/L memilih sendiri kegiatan yang belum menjadi prioritas di Semester I, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan mereka," pungkasnya.