
Skenario Terburuk Covid RI: Bisa Tembus 80.000?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah menyiapkan skenario terburuk kasus Covid-19, setelah munculnya varian Omicron membuat lonjakan kasus yang cukup masif dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Rabu (26/2/2022), tercatat ada tambahan 7.010 kasus konfirmasi positif, jauh lebih tinggi dibandingkan Selasa (25/1/2022) sebanyak 4.878 kasus.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan lonjakan kasus memang tak terelakkan. Namun, peningkatan saat ini masih relatif lebih rendah.
Kalkulasi tersebut sejalan dengan penghitungan proyeksi naiknya kasus yang dilakukan sebelum memasuki periode libur panjang, termasuk saat Natal dan Tahun Baru lalu.
Berdasarkan data per 2 Januari 2022, peningkatan kasus mingguan aktual sebesar 1.500 kasus/minggu. Jauh lebih rendah tiga prediksi yang sebelumnya diperkirakan.
Sebelumnya, skenario yang diperkirakan adalah terjadi peningkatan maksimal 400.000 kasus/minggu, peningkatan maksimal 250 ribu kasus/minggu dan terjadi peningkatan penularan sebesar 50%, dan 80.000 kasus/minggu yang disebut sebagai estimasi yang paling mungkin terjadi.
"Kabar baiknya, meskipun saat ini kasus sedikit mengalami peningkatan, namun masih jauh lebih rendah bahkan dari estimasi yang diprediksi paling mungkin terjadi," Wiku dalam keterangan resmi, seperti dikutip Kamis (27/1/2022).
Data juga menegaskan bahwa kondisi saat ini masih terkendali. Terlebih diikuti jumlah testing terus ditingkatkan melebihi 400% dari target World Health Organization (WHO).
Meski demikian, Wiku menegaskan bahwa saat ini meski ada peningkatan pada keterisian tempat tidur di ruang Isolasi RS Rujukan, namun besarannya tetap di bawah 10%.
Hal yang sama juga terjadi pada tren kematian harian yang sedikit mengalami kenaikan. Tetapi, kenaikannya tetap rendah jika dibandingkan dengan tren di bulan November- Desember 2021.
"Kesimpulannya, kita telah berhasil untuk pertama kalinya melewati periode libur panjang Nataru dengan tetap mempertahankan kondisi kasus yang terkendali," tegas Wiku.
Dari sisi kekebalan komunitas, per 20 Januari 2022, capaian vaksinasi dosis lengkap telah mencapai 45,92% dari total populasi. Dari aspek protokol kesehatan, terjadi tren peningkatan persentase provinsi yang patuh memakai masker dan menjaga jarak.
"Saya apresiasi seluruh pihak, yaitu seluruh lapisan masyarakat yang telah patuh terhadap protokol kesehatan, dan juga pemerintah pusat dan daerah yang terus berkoordinasi untuk mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan, pelaksanaan vaksinasi dan pengawasan protokol kesehatan di tempat umum," lanjutnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Varian Baru Covid dari China Sudah Sampai Malaysia