Skandal! Orang Terkaya Korsel Ngemplang Pajak Rp 10 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia -  Sebuah skandal besar menerpa pendiri dan pemilik raksasa teknologi Kakao. Crazy Rich asal Korea Selatan (Korsel) itu dituduh melakukan pengemplangan pajak senilai US$ 722 juta atau setara Rp 10 triliun.

Dalam laporan Channel News Asia, skandal ini sendiri terkait dengan tuduhan manipulasi akun untuk menghindari pajak capital gain dari penggabungan Kakao dan situs portal Daum pada 2014 lalu. Padahal, pada 2019 lalu, tuduhan ini sempat dibatalkan kantor kejaksaan Pengadilan Distrik Pusat Seoul.

Selain pengemplangan pajak, Kakao juga dilanda isu jual saham besar-besaran yang dilakukan pimpinan salah satu lini bisnis Kakao, Kakaotalk. Mereka melakukan penjualan saham kepemilikannya secara besar-besaran sebelum mengumumkan pengunduran dirinya.

Pihak Kakao sendiri membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Mereka juga mengatakan kasus tersebut sedang diselidiki lebih lanjut oleh tim investigator yang disusun oleh kepolisian provinsi Gyeonggi.

"Penggabungan berlangsung berdasarkan kesepakatan pemegang saham Daum dan Kakao, dan sulit bagi pihak tertentu untuk memiliki pengaruh," kata perwakilan Kakao dikutip Rabu, (26/1/2022).

Deretan kasus-kasus ini pun membuat saham perusahaan itu turun hingga 48% bila dibandingkan dengan Juni tahun lalu. Analis di Hyundai Motor Securities di Seoul, Hyunyong Kim, menyebut bahwa langkah ini membuat seluruh raksasa teknologi terkena dampak yang serius. Hal ini ditambah lagi dengan kebijakan suku bunga Dovish yang diambil bank sentral dunia.

"Isu tersebut berdampak negatif pada sentimen investor. Ekspektasi untuk perusahaan teknologi besar turun," ujarnya.

Brian Kim sendiri merupakan salah satu figur yang banyak dibicarakan masyarakat Korsel. Pasalnya, ia sebelumnya berasal dari keluarga yang tidak begitu mampu namun hari ini dapat menjadi orang terkaya di negara itu. Tercatat, kekayaannya saat ini menyentuh US$ 8 miliar atau Rp 114 triliun.