Internasional

Pak Prabowo, Negeri Ini Borong 'Senjata' Canggih AS Rp 36,6 T

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 26/01/2022 10:05 WIB
Foto: Pesawat angkut militer Hercules, C130J. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) setuju menjual peralatan militer utama ke Mesir. Ini berupa pesawat angkut dan sistem radar.

"Penjualan itu akan meningkatkan kemampuan Mesir untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan," kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS, dikutip dari AFP, dikutip Rabu (26/1/2022).

"(Peralatan ini akan) memberikan dukungan pengangkutan udara untuk pasukannya dengan memindahkan pasokan, peralatan, dan orang."


Secara rinci, Paman Sam menjual 12 transportasi C-130 J Super Hercules dan peralatan yang menyertainya bernilai US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 31,5 triliun (asumsi Rp 14.300/US$). Pesawat itu juga dapat digunakan untuk misi patroli dan penyelamatan maritim.

Mesir juga akan membeli sistem pertahanan udara berbasis darat senilai US$ 355 juta (Rp 5 triliun) untuk membantunya menangkis ancaman udara. Sehingga total pembelian Mesir senilai US$ 2,56 miliar (Rp 36,6 triliun).

Transaksi tetap dilakukan meskipun masih ada catatan kasus hak asasi manusia (HAM) Kairo di Washington. Ini termasuk perlakuan keras Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi terhadap lawan politiknya.

Kelompok HAM memperkirakan Mesir menahan sekitar 60.000 tahanan politik. Pada September 2021, Departemen Luar Negeri AS sempat menahan bantuan militer senilai US$ 130 juta yang dianggarkan untuk Mesir karena kurangnya perbaikan ham.

Tetapi untuk tahun fiskal 2022 yang dimulai pada 1 Oktober 2021, pemerintahan Biden menganggarkan US$ 1,4 miliar dalam bantuan bilateral, sebagian besar terkait militer untuk Kairo, sama seperti tahun sebelumnya. Kedua kesepakatan senjata juga mendapat persetujuan hampir tiga minggu setelah pihak berwenang AS menangkap seorang pria New York yang dituduh memata-matai lawan politik Sisi.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Bantah Klaim AS Soal Berhasil Hancurkan Pusat Nuklir