Fed Rate bakal Naik, Sri Mulyani Pantau Utang BUMN & Swasta

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Senin, 24/01/2022 20:38 WIB
Foto: Konferensi Pers APBN KITA Edisi 21 Desember 2021. (Tangkapan layar toutube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mengawasi utang yang dilakukan BUMN dan swasta. Ini untuk mengantisipasi terjadinya gagal bayar dari Utang Luar Negeri (ULN).

Apalagi ada rencana kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (the Fed) di tahun ini. Dimana, kenaikan suku bunga the Fed diperkirakan lebih dari satu kali.

"Tujuannya karena negara ini tetap kita harus jaga. Jangan sampai terjadi AS merubah suku bunga naik, kemudian utang pada suku bunga mengambang, mereka sulit bayar," ujarnya dalam rapat DPD RI, Senin (24/1/2022).


Menurutnya, gagal bayar dari BUMN dan perusahaan swasta besar di Indonesia bisa menyebabkan dampak sistemik. Tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri tetapi juga ke negara.

"Kalau cuma satu perusahaan ya barangkali tidak berpengaruh. Makanya kami monitor. Ada lembaga internasional juga yang memonitor utang tiap negara," kata dia.

Bendahara ini menjelaskan bahwa pengawasan dilakukan bersama dengan Bank Indonesia. Sehingga saat berutang, BUMN dan swasta melakukannya dengan perhitungan yang baik.

Ini bercermin dari krisis keuangan yang terjadi pada 1997-1998 lalu yang mengakibatkan banyak perusahaan yang jatuh. Sehingga saat ini pengawasan terhadap utang yang dilakukan BUMN dan swasta tetap dalam pengawasan.

"Kalau ada utang swasta, ya itu swasta bikin sendiri. BUMN kalau mau utang, utang silakan. Kalau ULN kita kelola supaya tidak exposure terlalu besar karena kita belajar dari krisis 1997-1998, maka ada mekanisme untuk monitoring, BI sama kami lihat berapa utang eksposure ULN. Komposisi kita lihat," pungkasnya.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 8 Jurus Sri Mulyani Tembuskan 8%!