Dunia Makin Panas, Inggris Warning Rusia
Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris memberi peringatan ke Rusia. Negeri Presiden Vladimir Putin itu akan menghadapi sanksi ekonomi berat jika memasang "rezim boneka" di Ukraina.
Hal ini merupakan perkembangan baru dari konflik Rusia-Ukraina yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan NATO. Kremlin disebutkan tengah mencoba menempatkan pemimpin pro-Rusia di Kyiv.
"Rusia akan menghadapi sanksi ekonomi yang berat jika memasang rezim boneka di Ukraina," tegas kata Wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab kepada Sky News, Minggu (23/1/2022).
"Akan ada konsekuensi yang sangat serius jika Rusia mengambil langkah ini untuk mencoba dan menyerang tetapi juga memasang rezim boneka."
Sebelumnya Inggris menyebut intelijen Rusia telah melakukan kontak dengan mantan politisi Ukraina pro Rusia. Ini sebagai bagian dari rencana serangan.
Tudingan Inggris merujuk ke mantan angora parlemen Ukraina, Yevhen Murayev. Pria 45 tahun itu dikenal condong ke Moskow dan menentang integrasi Ukraina ke Barat.
Menurut jajak pendapat oleh think tank Razumkov's Center di Desember 2021, Murayev berada di peringkat ketujuh di antara kandidat untuk pemilihan presiden 2024. Ia memiliki dukungan 6,3%.
Rusia sendiri menolak itu dan menyebut Inggris dan NATO melakukan disinformsi. Ini akan meningkatkan ketegangan.
Klaim Inggris ini muncul di tengah gagalnya pembicaraan damai AS-Rusia Jumat lalu. Rusia mengajukan tuntutan keamanan pada AS, termasuk penghentian ekspansi NATO ke arah timur dan janji bahwa Ukraina tidak akan pernah diizinkan untuk bergabung dengan aliansi militer Barat.
Sementara itu, kapal perang negara-negara NATO kini dilaporkan telah bersiaga di Laut Hitam, dekat Rusia dan Ukraina. Latihan perang besar-besaran akan dilakukan di sana.
(sef/sef)