Jokowi Mendadak Sindir WHO & Sebut Sistem Rapuh, Ada Apa Nih?

News - Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 January 2022 07:35
Presiden Joko Widodo hadiri World Economic Forum, Istana Kepresidenan Bogor, 20 Januari 2022 (Tangkapan Layar Youtube) Foto: Presiden Joko Widodo hadiri World Economic Forum, Istana Kepresidenan Bogor, 20 Januari 2022 (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dibutuhkan sistem arsitektur kesehatan yang kuat, terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan. Apalagi, peranan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dianggap belum cukup.

Hal tersebut disinggung Jokowi saat berbincang dengan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF) Klaus Schwab secara virtual melalui Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Mulanya, Jokowi menegaskan bahwa seluruh negara harus melakukan evaluasi secara menyeluruh. Pasalnya, krisis yang disebabkan pandemi Covid-19 telah menunjukkan rapuhnya ketahanan kesehatan global.

"Kolaborasi saat ini seperti Covax Facility hanyalah solusi sesaat dan peran WHO belum mencakup banya khal strategis," kata Jokowi, seperti dikutip Jumat (21/1/2022)

Jokowi menilai, ke depan seluruh negara harus dapat menemukan solusi permanen agar dunia mampu menghadapi persoalan kesehatan yang tidak terduga.

Dalam pernyataannya, Jokowi lantas menyinggung penguatan arsitektur sistem ketahanan dunia yang dijalankan oleh sebuah badan layaknya Dana Moneter Internasional.

"Presidensi Indonesia akan memperjuangkan penguatan arsitektur sistem ketahanan kesehatan dunia yang dijalankan oleh sebuah badan dunia semacam IMF kalau di sektor keuangan," katanya.

"Bertugas untuk menggalang sumber daya kesehatan dunia antara lain untuk pembiayaan darurat kesehatan dunia, pembelian vaksin, pembelian obat-obatan, pembelian alat kesehatan, kemudian merumuskan standar protokol kesehatan," jelasnya.

Jokowi menilai, dibutuhkan aksi bersama dalam menghadapi rapuhnya sistem pertahanan kesehatan global.

"Dibutuhkan pembiayaan bersama untuk arsitektur baru sistem kesehatan dan sistem ketahanan kesehatan dunia. Biayanya jelas jauh lebih kecil dibandingkan kerugian dunia akibat kerapuhan sistem kesehatan," jelasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Gawat! Kasus Baru Covid Global Tembus 1 Juta Kasus Sehari


(cha/cha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading