Jokowi: Kebijakan OJK Harus Cegah Meluasnya Dampak Pandemi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 January 2022 10:47
Presiden RI, Jokowi memberi pidato di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis,20/1/2022. (Tangkapan Layar Youtube OJK)
Foto: Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia di Istana Kepresidenan, Kota Bogor, Kamis (20/1/2022). (Tangkapan Layar Youtube OJK TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah menimbulkan luka yang dalam bagi sektor-sektor tertentu. Pada saat yang sama, telah terjadi global supply chain disruption yang memicu peningkatan harga komoditas dunia dan menimbulkan inflasi global yang makin tidak menentu.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan perlu strategi penanganan yang lebih spesifik, detail, dan efektif serta penuh kehati-hatian agar tidak mengganggu upaya-upaya pemulihan ekonomi.

"Karena itu kebijakan instrumen pengawasan yang dikeluarkan OJK harus mampu mencegah meluasnya dampak pandemi Covid-19, khususnya terhadap perekonomian dan sektor keuangan serta dapat membantu sektor informal dan UMKM agar mampu bertahan. Dan kita harapkan bahkan bisa tumbuh lebih baik dengan melakukan berbagai inovasi seperti tadi yang disampaikan oleh Ketua OJK secara gamblang dan jelas," ujarnya dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan dan Peluncuran Taksonomi Hijau secara virtual dari Istana Kepresidenan, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/1/2022).

Jokowi lantas mengapresiasi jajaran OJK yang dapat berkoordinasi dengan baik satu sama lain. Menurut dia, sektor jasa keuangan dengan sektor riil harus saling mendukung dan saling menguatkan di saat sulit seperti ini.

"Tanpa sektoe jasa keuangan yang baik, perekonomian nasional juga tidak akan berjalan baik dan berkelanjutan," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, kepala negara bilang sektor jasa keuangan tidak bisa kuat tanpa didukung pergerakan sektor jasa keuangan dan riil. Jika sektor jasa keuangan hanya memikirkan keuntungan semata tanpa sektor riil, akan muncul skema ponzi, investasi bodong , penipuan investasi dan sejenisnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Buka-Bukaan Bursa Karbon RI, 5 Sektor Ini Sudah Ikutan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular