Diam-Diam Ibu Kota Baru Didatangi Dubes Asing, Kenapa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur menarik perhatian banyak pihak. Berbagai kunjungan dari pejabat tinggi pemerintah pusat dan daerah hingga perwakilan negara sahabat silih berganti berdatangan ke lokasi.
"Kita banyak disibukkan dengan kunjungan-kunjungan, ada pendampingan dari kami selaku unsur wilayah hampir setiap hari. Kemarin ada rombongan Kapolda, sebelumnya Dubes India, ada juga kunjungan Rektor-Rektor se-Kaltim, hampir setiap hari," kata Risman Abdul, Camat Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur kepada CNBC Indonesia, Rabu (19/1/22).
Pilihan Redaksi |
Selain dari akademisi hingga perwakilan duta besar, pejabat di kecamatan Sepaku juga harus menerima dari berbagai Kementerian dan Lembaga, hingga pihak keamanan maupun pertahanan.
"Sebelumnya ada dari Kemenhan, Pak Adi (Sekretaris Kecamatan Sepaku) terima pak KASAD, jenderal bintang 3-2 sekarang ke sini. Anak buah Menteri setingkat Dirjen banyak ke sini utamanya dari Bappenas/PUPR," sebut Risman.
Ia menyatakan kesediaannya untuk menyambut para pejabat tersebut, pasalnya unsur wilayah yang paling mengetahui karakteristik di wilayahnya tersebut.
"Karena kami harus dampingi, biasanya kami informasikan soal kewilayahan di Sepaku, mendampingi kunjungan ke titik nol. Kemudian ke tempat dibangunnya rencana Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), itu kebetulan di kecamatan Sepaku," katanya.
Ia menyatakan bahwa pembangunan KIPP sama sekali belum berjalan karena baru diketok kemarin. Butuh waktu panjang untuk memulai pembangunan IKN, bahkan hingga puluhan tahun.
Apalagi secara geografis lokasi Sepaku agak jauh dari ibu kota Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Ibu kota kabupaten justru lebih dekat dengan Balikpapan Kutai Kartanegara. Padahal wilayah Sepaku merupakan salah satu yang terluas di kabupaten PPU, melingkupi hampir 1/3 wilayah kabupaten tersebut, padahal wilayahnya hanya terdiri dari 4 kecamatan.
(hoi/hoi)