Alert! 'Obat' Pandemi Covid Bisa Bikin Negara Kena Maag

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
Rabu, 19/01/2022 12:46 WIB
Foto: KOMISI XI DPR RI RAPAT KERJA DENGAN MENTERI KEUANGAN RI, SRI MULYANI (Tangakapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi covid-19 yang terjadi sejak 2020 membuat banyak negara tak terkecuali Indonesia merespons dengan berbagai kebijakan. Baik dari sisi fiskal maupun moneter.

Sayangnya kebijakan yang bisa diibaratkan obat tersebut menimbulkan efek samping yang patut dimitigasi.


"Ada analisa yang gambarkan moneter fiskal yang begitu ekspansif maka di ekonomi-ekonomi tersebut ada limpahan likuiditas sangat banyak dan menimbulkan pressure ke asset price," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (19/1/2022)

"Jadi obat yang dilakukan saat menghadapi pandemi seperti fiskal dan moneter ekspansi bisa menimbulkan dampak, sama kalau kayak sakit kita minum obat mungkin maag kita kena," jelas Sri Mulyani.

Situasi tersebut merujuk kepada lonjakan inflasi yang dialami banyak negara. Tidak hanya negara maju, akan tetapi juga negara berkembang. Antara lain Brasil yang alami kenaikan inflasi sampai 10,1%, Meksiko 7,4%, Rusia 8,5% dan Afrika Selatan 5,5%.

Selain alasan di atas, lonjakan inflasi juga disebabkan oleh kenaikan harga komoditas, krisis rantai pasok dan peningkatan permintaan dari masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi.

Menurut Sri Mulyani hal ini juga dimitigasi oleh pemerintah. Sederet formulasi kebijakan dirancang agar efek samping yang ditimbulkan tidak malah menjadi masalah berat.

"Jadi harus melihat pola pemulihan ekonomi agar dampaknya bisa dimitigasi dan diminimalkan," terangnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil