Internasional

Perang Dunia 3 di Depan Mata, Negara Ini 'Biang Keladinya'

sef, CNBC Indonesia
19 January 2022 12:30
Russia Ukraine
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Alarm perang kini tengah berbunyi. Masalahnya karena ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Militer Rusia disebut sedang bergerak dalam jumlah yang makin besar ke perbatasan Ukraina. Mengutip CNN International, sumber intelijen bahkan mengatakan Moskow sedang mencari cara menembakkan roketnya ke Kiev.



Mengutip BBC sudah ada 100.000 tentara Rusia bersiaga dan diyakini naik menjadi 175.000 hingga akhir Januari ini. Bukan hanya tentara, itu termasuk tank dan altileri.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri kerap mengatakan lebih memilih solusi damai. Namun, dalam laporan terbaru, pembicaraan ternyata tak membuahkan hasil manis.

Rusia mengumumkan akan melakukan latihan militer dengan Rusia, sekutunya. Ini makin menambah kekhawatiran Barat yang mulai dekat dengan Ukraina, apalagi, Belarusia memang berbatasan dengan negara itu.

Mengutip AFP, Selasa (18/1/2022), pemerintahan Presiden AS Joe Biden melalui Sekretaris Pers Jen Psaki mengatakan yakin Rusia kini bisa kapan saja menyerang Ukraina. Ia bahkan menunjuk Putin telah menciptakan krisis.

"Tidak ada pilihan yang tidak mungkin ... situasi yang sangat berbahaya," tegasnya lagi seraya mengancam sanksi lebih besar daripada yang pernah dilihat Rusia sebelumnya.

NATO sendiri dikabarkan sudah mengirim pasukan Inggris ke Ukraina. Turki juga sudah memasok drone ke negara itu untuk melawan Moskow.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Halaman 2>>

Hubungan Rusia tengan Ukraina memanas sejak 2014. Kala itu muncul revolusi menentang supremasi Rusia.

Massa antipemerintah berhasil melengserkan mantan presiden Ukraina yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych. Kerusuhan bahkan sempat terjadi sebelum berdamai di 2015 dengan kesepakatan Minsk.

Revolusi juga membuka keinginan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (UE) dan NATO. Ini, mengutip Al-Jazeera, membuat Putin marah karena prospek berdirinya pangkalan NATO di sebelah perbatasannya.

Meski kesepakatan Minsk sudah ditandatangani, Moskow dianggap tak mematuhi dan memenuhi sepenuhnya perjanjian tersebut. Saat Yanukovych jatuh, Rusia menggunakan kekosongan kekuasaan untuk mencaplok Krimea dan mendukung separatis di provinsi tenggara Donetsk dan Luhansk.

Anggapan soal tak relanya Putin terkait masuknya Ukraina ke NATO bukan pepesan kosong. Dalam pembicaraan diplomasi dengan AS dan NATO, Putin mengatakan dia ingin NATO mengurangi kehadirannya di negara-negara Eropa Timur yang pernah menjadi bagian dari blok Soviet.

Sementara itu pejabat Ukraina menegaskan serangan Rusia bisa menjadi pemicu Perang Dunia ke-3. Salah satu menteri seniot Ukraina, Yuliia Laputina, mengatakan pada Sky News, negerinya siap untuk serangan Moskow.

Seorang pejabat senior intelijen Barat memperingatkan bahwa jika Rusia memutuskan untuk menyerang Ukraina, konflik dapat meluas lebih jauh ke Eropa. "Jangan buta. Jika Rusia memulai skenario apa pun, itu juga akan memulai tindakan terhadap anggota NATO" katanya di BBC.

Sementara Rusia sendiri dikabarkan mendekati China. Putin akan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing pada 4 Februari dan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping soal permasalahannya dengan Ukraina dan NATO, sebagaimana dilaporkan Reuters.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Tiba-tiba Dapat Warning Keras dari Biden, Ada Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular