Internasional

WHO Bawa Kabar Melegakan Baru soal Covid-19

sef, CNBC Indonesia
19 January 2022 06:49
The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus)
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC IndonesiaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa Covid-19 masih jauh dari kata selesai. Karenanya semua warga bumi diminta tidak menganggap ringan virus, apalagi varian Omicron.

"Pandemi ini belum berakhir," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan dari kantor pusat WHO di Jenewa, Selama (18/1/2022).



Hal senada juga dikatakan Direktur Darurat WHO Michael Ryan. Omicron, kata dia, menyebabkan rawat inap dan kematian, bahkan kasus yang tidak terlalu parah bisa membanjiri fasilitas kesehatan."

"Omicron mungkin kurang parah, rata-rata, tetapi narasi bahwa itu adalah penyakit ringan yang menyesatkan," katanya .

"Peningkatan kasus secara eksponensial, terlepas dari tingkat keparahan varian individu, mengarah pada peningkatan rawat inap dan kematian yang tak terhindarkan," ujarnya lagi.

Meski demikian, lembaga itu sedikit membawa kabar melegakan. WHO percaya masyarakat memiliki kesempatan untuk mengakhiri 'darurat kesehatan' di 2022 ini.

Berbicara dalam kesempatan berbeda di pertemuan Davos secara virtual di hari yang sama, WHO mengatakan sejumlah hal memberikan sinyal bahwa tahun ini akan jadi titik balik pandemi. Di mana pandemi bisa berubah menjadi virus endemik.

Endemik adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada tetapi terbatas pada wilayah tertentu. Seperti halnya sejumlah penyakit seperti malaria dan HIV.

"Kita tidak akan mengakhiri virus tahun ini, kita tidak akan pernah bisa mengakhiri virus. Namun yang dapat kita akhiri adalah 'darurat kesehatan masyarakat'," kata Ryan lagi.

"Endemik tidak berarti 'baik', itu hanya berarti 'di sini selamanya','" tambahnya

"Apa yang perlu kita lakukan adalah mencapai tingkat kejadian penyakit yang rendah dengan vaksinasi maksimum dari populasi kita sehingga tak ada yang harus mati. Itulah akhir dari keadaan darurat dalam pandangan saya. Itulah akhir dari pandemi."

Mengutip Worldometers, sejak pandemi terjadi, ada 334.651.611 orang terinfeksi dengan 5.572.206 kematian. Namun ada 27-.580.379 orang sembuh.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Serang Data Covid China, Ada Apa Xi Jinping?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular