
Polisi Global Sikat Habis Jaringan Pribadi VPN Kriminal

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepolisian dari beberapa negara berhasil melumpuhkan jaringan pribadi virtual global yang digunakan oleh penjahat untuk melakukan bisnis online, yang menyebabkan lebih dari 100 perusahaan berisiko terkena serangan siber.
Petugas Eropa dan Amerika Utara menyita atau mengganggu setidaknya 15 server yang menampung pengguna dan VPNLab.net, penyedia layanan yang menawarkan komunikasi terlindung dan akses internet kepada kelompok kriminal, Senin (17/1/2022).
"Layanan penyedia VPN... digunakan untuk mendukung tindakan kriminal serius seperti penyebaran ransomware dan aktivitas kejahatan dunia maya lainnya," kata badan kepolisian Uni Eropa, Europol, dikutip dari AFP.
"VPNLab.net adalah pilihan populer bagi penjahat dunia maya, yang dapat menggunakan layanannya untuk terus melakukan kejahatan mereka tanpa takut terdeteksi oleh pihak berwenang," kata Europol, menambahkan ini tersedia dengan biaya berlangganan mulai dari US$ 60 atau sekitar 52 euro.
Agen penegak hukum mengasah penyedia layanan VPN, yang didirikan pada tahun 2008, setelah beberapa penyelidikan menunjukkan bahwa penjahat menggunakannya untuk kegiatan seperti menyebarkan malware, perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk menyusup atau mengganggu sistem komputer.
"Kasus lain menunjukkan penggunaan layanan dalam menyiapkan infrastruktur dan komunikasi di balik kampanye ransomware, serta penyebaran ransomware yang sebenarnya," kata Europol.
Sebagai hasil dari penyelidikan, lebih dari 100 bisnis telah diidentifikasi berisiko terkena serangan siber. Europol menambahkan jika penegakan hukum juga bekerja dengan calon korban untuk mengurangi paparan mereka.
Dipimpin oleh polisi Jerman di Hannover, penyelidik dari beberapa negara Uni Eropa ikut serta dalam operasi tersebut, serta rekan-rekan dari Inggris, Kanada, Ukraina dan Amerika Serikat.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocor, Identitas Peretas Terbesar Rusia Terungkap