
Keras! Jokowi: Sejak Zaman VOC Ekspor Barang Mentah, Hentikan
![[THUMB] Jokowi Marah](https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/06/19/ef0e40e4-d695-4d68-b1c9-ce4df8e97637_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hilirisasi industri yang sebelumnya hanya mengawang-ngawang, tapi di era Presiden Jokowi seolah mulai jadi kenyataan. Mulai banyak kebijakan keras dari pemerintah untuk mengendalikan atau bahkan menghentikan ekspor barang mentah.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa hal ini bagian dari transformasi ekonomi Indonesia dari kebiasaan mengekspor barang mentah menjadi barang jadi.
"Pandemi Covid-19 tidak boleh menghentikan transformasi besar ekonomi yang tengah dilakukan oleh pemerintah, yakni ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi.Sudah berapa ratus tahun kita mengirim bahan mentah ke luar, utamanya ke Eropa. Sejak zaman VOC. Ini harus kita hentikan," tegas Jokowi dalam akun Instagram, Senin (17/1).
Jokowi mengatakan pemerintah sudah mulai dengan menghentikan ekspor nikel berupa bahan mentah dan menggantinya dengan bahan jadi dan setengah jadi. "Setelah nikel, menyusul bauksit, tembaga, dan sebagainya," tegas Jokowi.
Ia mengilustrasikan nikel diekspor dalam bentuk bahan mentah, maka hanya akan menghasilkan US$ 1 miliar atau setara Rp14-15 triliun. Setelah pelarangan ekspor bahan mentah itu, akhir tahun kemarin ekspor untuk besi baja dari Indonesia yang merupakan turunan dari nikel, sudah menghasilkan US$20,8 miliar atau Rp300 triliun.
"Dari Rp15 triliun melompat menjadi Rp300 triliun dan membuka lapangan pekerjaan yang banyak sekali," kata Jokowi.
Namun, Jokowi mengakui kebijakan penghentian ekspor bahan mentah tambang ini bukanlah tanpa tantangan. Pada awalnya, Indonesia dikecam oleh negara-negara lain, dan diadukan hingga ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun, Jokowi menegaskan Indonesia tidak akan menghentikan kebijakan tersebut.
"Kita ingin nilai tambah itu ada di Tanah Air sehingga selain memberikan penerimaan negara yang makin besar berupa pajak, royalti, penerimaan negara bukan pajak, juga bisa membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang