
Investasi Migas 2021 Hanya Tercapai 86%, Masih Tak Menarik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi investasi pada tahun 2021 hanya mencapai US$ 10,7 miliar atau terealisasi 86,4% dari target yang sebesar US$ 12,38 miliar.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, nilai investasi 2021 yang mencapai US$ 10,7 miliar tersebut setara Rp 155 triliun (kurs Rp 14.500/US$). Jumlah tersebut memang meningkat dibandingkan realisasi investasi tahun 2020 yang sebesar US$ 10,5 miliar.
"Investasi yang cukup besar ini dilakukan karena kami menyadari sepenuhnya bahwa ke depan kebutuhan terhadap migas akan semakin besar jadi kita harus bekerja keras dari hari ini," jelas Dwi dalam konferensi pers, Senin (17/1/2022).
Dwi mengungkapkan kebutuhan investasi migas akan semakin meningkat ke depannya untuk mencapai target besar industri hulu migas, yakni pencapaian target produksi minyak sebesar 1 juta barel minyak per hari (BPOD). Serta produksi gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Dwi juga mengatakan seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan usaha bersama untuk menciptakan iklim investasi yang mendukung pencapaian target besar tersebut
"Diperlukan perbaikan fiskal untuk meningkatkan investasi migas ke depan dan mendukung program 1 Juta BOPD Minyak dan 12 BSCFD Gas di tahun 2030," tuturnya.
Adapun dampak positif dari peningkatan produksi migas nasional, akan mengurangi current account deficit (CAD), menjaga ketahanan energi nasional, menciptakan lapangan kerja dan penguatan kapasitas perusahaan nasional penunjang industri hulu migas.
Dalam jangka pendek pun, kegiatan dan investasi di sektor hulu migas diperkirakan akan meningkat seiring dengan membaiknya ekonomi dengan semakin tertanganinya pandemi Covid-19.
"Permintaan minyak meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi dan akan diimbangi dengan pasokan. Pada jangka pendek harga minyak meningkat karena peningkatan permintaan," jelas Dwi.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi Migas di 2022 Tak Capai Target, Kenapa?