
Biasanya Jadi Andalan, Kini Ekspor RI Ke China Anjlok

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor Indonesia ke China anjlok pada bulan Desember 2021 kemarin. Tercatat penuruan ekspor ke China mencapai - US$ 310 juta pada Desember 2021.
Meski begitu kinerja ekspor cukup menggembirakan pada Desember 2021 tumbuh sebesar 35% menjadi US$ 22,38 miliar (year on year/YoY), walaupun turun 2% dibanding bulan sebelumnya. Yang disumbang produk industri pengolahan dan pertambangan.
"ke China turun tinggi karena menurunya ekspor bahan bakar mineral, juga minyak dan lemak nabati," kata Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuono, dalam konferensi pers, Senin (17/1/2022).
Sementara di bawah China, Ekspor RI ke Malaysia juga turun - US$ 224 juta, disusul Swiss - US$ 162 juta, Spanyol US$ 110,5 juta, dan terakhir Filipina US$ 104 juta.
Penambahan ekspor RI terbesar ke Pakistan, dimana terjadi peningkatan sebesar US$ 140,9 juta, disusul Mesir US$ 111 juta, Amerika Serikat sebesar US$ 100 juta, Thailand US$ 96 juta, dan terakhir Taiwan US$ 90 juta.
"Pakistan komoditinya adalah lemak dan minyak hewan nabati HS 15 dan bahan bakar mineral HS 27 dua komoditas ini mempengaruhi ekspor ke Pakistan paling besar," jelasnya.
Untuk diketahui pangsa ekspor non migas pada Desember 2021 paling besar masih ke China sebesar 23%, Amerika Serikat 12% , dan Jepang 7,9%. Pangsa pasar terendah disumbang dari Belanda 2,2%. Sementara pangsa pasar dari negara Asean jika diakumulasi sebesar 18%, dan UniĀ Eropa sebesar 8,03% atau setara nilai ekspor US$ 1,71 miliar.
(emy/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor RI ke China Melonjak Drastis, Barangnya Apa Saja?