DKI Medan Perang Utama Lawan Omicron, Waspada Meledak!
Jakarta, CNBC Indonesia - Melonjaknya kasus varian Covid-19 Omicron di DKI Jakarta menjadi alarm keras. Bahkan, kawasan Ibu Kota disebut menjadi medan perang utama dalam menghadapi varian tersebut.
Hal tersebut ditegaskan secara gamblang oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers usai rapat terbatas, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (17/1/2022).
"Kita harus persiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron dan harus pastikan kita menang," tegas Budi.
Perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air terus meningkat, bahkan sempat kembali menyentuh angka di atas 1.000 kasus atau tepatnya 1.054 kasus per hari. Terakhir kali Indonesia mencatatkan kasus tersebut pada 14 Oktober 2021 lalu.
Beberapa waktu lalu, kasus Covid-19 yang ditemukan di kawasan Ibu Kota mayoritasnya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Namun, kini kasus transmisi lokal disebut jauh lebih tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kasus di Jawa-Bali didominasi oleh DKI Jakarta. Selain itu, kenaikan juga terlihat di Jawa Barat dan Banten.
"Hal tersebut didorong oleh wilayah mereka yang masuk dalam bagian aglomerasi Jabodetabek," kata Luhut.
Luhut mengatakan, berkaca dari negara lain, kasus Omicron memang berpotensi meningkat secara signifikkan. DKI Jakarta, diperkirakan menjadi salah satu provinsi yang mengalami kenaikan kasus yang tinggi.
"Kami kembali memprediksi bahwa peningkatan kasus berpotensi naik lebih tinggi di provinsi DKI Jakarta jika kita tidak hati-hati. Ini adalah alarm bagi kita semuanya untuk memulai kembali, awas dalam memasuki varian baru Covid-19,"
Sebagai informasi, pada 15 Januari 2022 lalu, DKI Jakarta mencatat 720 kasus baru dalam sehari. Proporsi kasus baru antara PPLN dan transmisi lokal yakni 375 kasus PPLN, dan 345 kasus transmisi lokal.
Kini, jumlah kasus aktif Covid-19 di kawasan Ibu Kota pun meledak hingga 3.779 orang. Angka tersebut mengalami peningkatan yang cukup masif, atau dua kali lipat dalam kurun waktu seminggu terakhir.
(cha/cha)