
'Reaktor' Alat Revitalisasi Kilang Balongan, Bisa Kelar Cepat

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) mempercepat revitalisasi Kilang Balongan atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan.
Guna mempercepat revitalisasi atau peremajaan unit Resideu Catalytic Craking (RCC) di Kilang Balongan itu, Pertamina melalui Tim Project Balongan mendatangkan 'Reaktor' atau sebuah peralatan inti pada unit RCC tersebut.
Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Ifki Sukarya, dipasangnya unit Reaktor tersebut sebagai langkah mempercepat revitalisasi Kilang Balongan ini.
Ifki mencatat, hingga awal 2022, progres proyek peremajaan RCC sudah mencapai 64,02%. "Kami harapkan, Unit RCC Pertamina akan on stream di tahun 2022 sesuai target. Nantinya, Unit RCC ini diproyeksikan memiliki kapasitas pengolahan sebesar 83.000 barrel per hari. Unit RCC juga menghasilkan produk bernilai tinggi seperti Propylene, LPG, Naphtha, Light Cycle Oil (LCO), dan Decant Oil," ungkap Ifki Sukarya, Jumat (14/1/2022).
General Manager Project Balongan, Nugroho, selain 'reaktor' optimaliasai kilang Balongan khususnya proyek revitalisasi RCC ini juga mendatangkan Orifice Chamber. Berikutnya, Tim Project Balongan akan bergerak memasang peralatan tersebut pada agenda pemeliharaan kilang pada bulan Februari tahun 2022.
Nugroho melanjutkan bahwa "Orifice Chamber" dan "Reaktor" merupakan peralatan inti di unit RCC yang memiliki peranan penting pada proses produksi BBM di Kilang Pertamina di Balongan. "Peralatan Orifice Chamber berfungsi mereduksi tekanan Flue Gas keluaran dari Regenerator sebelum menuju ke CO Boiler di unit RCC Kilang Balongan," jelas Nugroho.
Adapun Reaktor pada Unit RCC berfungsi untuk tempat berlangsungnya reaksi Catalytic Cracking untuk merekahkan rantai karbon dari feed (umpan) minyak berat bernilai jual rendah menjadi produk dengan rantai karbon lebih pendek yang mempunyai nilai lebih tinggi seperti Propylene, LPG, Naphtha, Light Cycle Oil (LCO), dan Decant Oil.
Selain peremajaan RCC di Balongan, Pertamina juga tengah mengimplementasikan Proyek Strategis Nasional (PSN) RDMP Balongan. RDMP, atau proyek pengembangan kilang Pertamina di Balongan bertujuan untuk menaikkan kapasitas pengolahan kilang dari 125 barrel per/hari menjadi 150 barrel perhari. Selain itu, proyek RDMP Balongan juga bertujuan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan hingga setara Euro V.
"Insya Allah, setelah kedua alat existing di RCC Balongan diganti dengan yang baru maka keandalan dan produksi Kilang Balongan akan meningkat. Kami harapkan, peremajaan RCC Balongan akan berkontribusi besar dalam menyokong peningkatan produksi BBM nasional," pungkas Nugroho.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Kilang Pertamina Bicara Efek Transisi Energi Fosil ke EBT
