Kasus Covid Jakarta Naik, Anies Bakal Tarik Rem Darurat Lagi?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
Jumat, 14/01/2022 11:45 WIB
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Selasa (21/9). Anies penuhin panggilan KPK sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tahun 2019 dengan tersangka Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Corneles Pinontoan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan memperkirakan gelombang ketiga Covid-19 akibat varian Omicron akan terjadi pada pekan kedua atau ketiga Februari mendatang.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memperkirakan akan terjadi kenaikan kasus Omicron hingga berada di angka 55.000 kasus.

"Antara 40.000-55.000," kata Nadia melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia.


Khusus di DKI Jakarta, Nadia memperkirakan peningkatan kasus harian bisa mencapai angka 19.000 per hari. Hal tersebut perlu menjadi perhatian bersama seluruh elemen masyarakat.

"Puncak kasus 14.000 mungkin bisa sekitar 19.000 kasus hariannya," kata Nadia.

Sebagai informasi, kasus positif varian Covid-19 omicron di Indonesia terus bertambah. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, omicron telah menginfeksi sebanyak 506 orang.

Berdasarkan jumlah tersebut, sebanyak 415 kasus berasal dari para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), di mana 84 kasus lainnya merupakan transmisi lokal di masyarakat.

Dengan perkembangan kasus omicron yang terus meningkat, apakah situasi Indonesia saat ini sudah mulai mengkhawatirkan?

"Belum [mengkhawatirkan. Tapi kita harus waspada," kata Nadia.

Nadia mengemukakan mayoritas pasien omicron tersebar di tiga kota besar "Masih di Jakarta, Bandung, dan Surabaya," kata Nadia.

Nadia menyebut, kasus omicron terbanyak terdeteksi berada di Jakarta. Namun, otoritas kesehatan tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah kasus omicron di kawasan Ibu Kota.

Nadia memastikan kondisi keseluruhan pasien yang terinfeksi virus yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu mayoritasnya tidak bergejala dan bergejala ringan.

"Tidak bergejala, dan gejala ringan," kata Nadia.

Adapun peningkatan kasus omicron diperoleh dari tes S Gene Target Failure (SGTF) yang kemudian divalidasi menggunakan Whole Genome Sequences (WGS).

Kemarin, terjadi penambahan kasus di DKI Jakarta sebanyak 478 orang. Penambahan kasus ini menjadikan total kasus Covid-19 di kawasan Ibu Kota secara kumulatif mencapai 869.089.


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap! Tarif Parkir di Jakarta Bakal Naik